Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunggu Keputusan BI Rate, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) besok, Kamis (12/12/2013), bakal bergantung dengan keputusan Bank Indonesia terkait dengan besaran suku bunga acuan yang diharapkan tidak naik.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) besok, Kamis (12/12/2013), bakal bergantung dengan keputusan Bank Indonesia terkait dengan besaran suku bunga acuan yang diharapkan tidak naik.

Analis PT Investa Saran Utama Kiswoyo Adi Joe mengatakan hari ini indeks melemah tipis karena pasar menunggu keputusan BI rate besok. Selain itu pelaku pasar menununggu keputusan bank sentral AS pada 19 Desember 2013 terkait stimulus.

“Jika besok BI rate tetap di level 7,5% atau malah turun, IHSG bisa menguat. Sebaliknya jika BI rate kembali naik, IHSG bisa melemah,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (11/12/2013).

Kiswoyo menjelaskan, hal itu memiliki dampak yang cukup signifikan karena menjelang akhir tahun, posisi suku bunga sangat menentukan kinerja beberapa perusahaan. Menurutnya, perusahaan di sektor perbankan dan properti bakal tergerus jika BI rate kembali naik.

“Hal ini juga mengganjal window dressing [aksi memperbaiki portofolio saham] yang seharusnya sudah mulai terjadi menjelang akhir tahun,” tutur Kiswoyo.

Pada perdagangan hari ini indeks melemah 0,09% ke level 4.271,74. Perdagangan mencetak total volume di pasar reguler dan negosiasi sebanyak 4,48 miliar saham.

Sebanyak 94 saham mencatat kenaikan, 156 saham turun, 94 tak bergerak, dan 144 tak ditransaksikan. Transaksi yang dibukukan senilai Rp4,44 triliun, terdiri dari transaksi di pasar reguler Rp3,72 triliun dan pasar negosiasi Rp713,19 miliar.

Adapun pada perdagangan tersebut, saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) tercatat naik paling tinggi sebesar 17,24%. Penaikan tersebut diikuti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang naik 3,70% dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang menanjak 1,38%.

Investor asing diketahui mencetak aksi beli bersih (nett buy) di pasar reguler Rp155 miliar. Adapun secara akumulasi mencetaknett  buy sebesar Rp171,8 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Sementara itu, pergerakan bursa saham regional Asia mayoritas tercatat melemah, indeks Hang Seng Hongkong turun 1,71%, indeks Nikkei Jepang merosot 0,62%, sementara indeks Straits Times Singapura meluncur 0,68%.

Kiswoyo menuturkan besok IHSG masih bisa menguat selama Bank Indonesia tidak menaikkan suku bunga acuan sehingga window dressing diproyeksikan bisa terjadi hingga penghujung tahun.

“IHSG besok saya perkirakan berada di level 4.200-4.350, dengan kecenderungan menguat terbatas,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper