Bisnis.com, JAKARTA - Harga Aluminum turun ke level terendah sejak 2009 di bursa London seiring meningkatnya stok komoditas itu ke level tertinggi dalam waktu hampir empat bulan, sehingga memicu kekhawatiran permintaan akan mengikuti produksi logam.
Cadangan yang dicatat oleh London Metal Exchange (LME) naik ke 5,47 juta ton hari ini atau peningkatan ketiga secara berturut-turut sekaligus yang tertinggi sejak 7 Agustus. Harga komoditas itu turun 16% pada 2013 dan tengah menuju pada penurunan per tahun kedua dalam tiga tahun.
Produksi global aluminium akan naik 6,2% tahun ini dan melampaui permintaan 500.000 ton, menurut Societe Generale SA.
Perkiraan surplus logam mulai dari aluminium sampai seng membantu mendorong indeks LME atas enam logam utama turun 13% tahun ini.
“Harga logam tampaknya akan turun selama paruh pertama 2014,” ujar Edward Meir, seorang analis pada INTL FCStone di New York sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (3/12/2013).
Harga logam itu akan turun terutama untuk aluminium, nikel dan baja atau semua produk yang stoknya berlebih.
Aluminium untuk pengiriman dalam tiga bulan di bursa LME turun 0,7% menjadi US$1.742,50 per ton pukul 13.50 waktu setempat atau pukul 07.50 WIB setelah menyentuh US$1.736,25 atau yang terendah sejak Juli 2009.