Bisnis.com, JAKARTA – PT Darma Henwa Tbk. (DEWA), perusahaan jasa kontraktor pertambangan umum dalam Grup Bakrie, targetkan 80% pendapatan pada 2014 berasal dari anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).
Anak usaha BUMI, yakni PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal (KPC), merupakan klien jasa kontraktor tambang DEWA. Thekepat Sridhar, Chief Financial Officer Darma Henwa, mengatakan pada 2014 Arutmin dan KPC tetap jadi penyumbang terbesar pendapatan perseroan. Targetnya, anak-anak BUMI itu masing-masing menyumbang 40% terhadap target pendapatan DEWA sebesar US$395,24 juta.
“Kami dapat proyek besar dari Kaltim Prima Coal di site Bengalon Coal Project. Proyek ini akan kami garap tahun depan,” kata Thekepat, Jumat, (29/11/2013).
Nilai proyek KPC di Bengalon, Kalimantan Timur, itu sebesar US$3,99 juta. DEWA akan membangun fasilitas area workshop, kantor, dan fuel station untuk area pit B/C di Bengalon.
DEWA menargetkan pendapatan pada 2014 sebesar US$395,24 juta, meningkat 68,75% dari target pendapatan tahun ini US$234,21 juta. Laba kotor pada 2014 ditarget US$4,8 juta.
Sedangkan, rugi usaha pada tahun ini diproyeksi US$23,44 juta, sebanyak 95,26% disumbang kegiatan tambang. Ebitda hingga akhir tahun ditarget US$14,67 juta.
Sejak Januari hingga September 2013 ini pendapatan DEWA ditopang kuat oleh Arutmin dan KPC. Arutmin menyumbang US$58,9 juta atau 33,53% terhadap total pendapatan DEWA US$175,66 juta. Pendapatan terbesar disumbang KPC sebesar US$87,63 juta atau 49,89%. Sisanya, antara lain, disumbang PT Berau Coal sebesar US$14,98 juta dan PT Mitrabara Adiperdana sebesar US$10,58 juta.