Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Darma Henwa (DEWA) Sepakati Promissory Note US$13,19 Juta

PT Darma Henwa Tbk. (DEWA), perusahaan jasa kontraktor pertambangan umum dalam Grup Bakrie, menyepakati surat sanggup bayar (promissory note) senilai US$13,19 juta dengan PT Arutmin Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Darma Henwa Tbk. (DEWA), perusahaan jasa kontraktor pertambangan umum dalam Grup Bakrie, menyepakati surat sanggup bayar (promissory note) senilai US$13,19 juta dengan PT Arutmin Indonesia.

Surat tanpa bunga tersebut jatuh tempo 180 hari sejak tanggal surat ditandatangani pada 23 Oktober 2013. Bukan tanpa sebab surat sanggup bayar antara DEWA dengan Arutmin Indonesia, anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), itu disepakati. BUMI ialah perusahaan tambang batu bara thermal milik Grup Bakrie.

Pada 1 Oktober 2013 DEWA menghentikan sementara kegiatan penambangan dan pengangkutan batu bara untuk Arutmin di lokasi Asam-asam Coal Project, Kalimantan Selatan. Dalam laporan keuangan perseroan per 30 September 2013 yang dirilis Selasa, (26/11), tertulis jumlah pokok akan menjadi utang bila terjadi wanprestasi.

Wanprestasi yang dimaksud yakni bila peminjam tidak dapat melunasi utang dengan segera. Wanprestasi juga diartikan bila ada pengumuman kebangkrutan, kepailitan, pengaturan, reorganisasi, atau pemulihan debitur lain oleh atau terhadap peminjam.

Enam hari setelah promissory note disepakat, tepatnya 29 Oktober 2013, DEWA kembali mengoperasikan kegiatan penambangan dan pengangkutan batu bara untuk Arutmin di lokasi Asam-asam Coal Project.

Sejak Januari hingga September 2013 pendapatan DEWA dari Arutmin sebesar US$58,9 juta atau berkontribusi sebanyak 33,53% terhadap total pendapatan DEWA US$175,66 juta. Pendapatan terbesar disumbang oleh PT Kaltim Prima Coal, juga anak usaha BUMI, sebesar US$87,63 juta atau 49,89%.

Sedangkan, pada periode sama tahun lalu Arutmin menyumbang US$108,48 juta atau 43,3% terhadap total pendapatan Darma Henwa US$250,51 juta. Dan, Kaltim Prima Coal berkontribusi US$126,57 juta atau 50,52%.

Per 30 September 2013 bisnis jasa kontraktor pertambangan umum DEWA menghasilkan  rugi usaha sebesar US$17,58 juta. Rugi ini lebih dalam dari rugi pada Januari-September 2013 sebesar US$10,64 juta.

Rugi bersih perseroan pun kian dalam. Hingga akhir September tahun ini rugi bersih DEWA sebesar US$17,19 juta, sedangkan per September 2012 sebesar US$10,83 juta. Kas dan setara kas perseroan per September 2013 sebesar US$5,92 juta dan utang usaha US$84,24 juta.

DEWA berutang, antara lain, kepada PT United Tractors Tbk. (UNTR), emiten alat berat Grup Astra, senilai US$8,59 juta dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama, anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID), senilai US$9,96 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper