Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kembali turun, sehingga memperpanjang rentang penurunan per pekan sejak 1998. Di sisi lain, Arab Saudi mengekspor komoditas tersebut dalam jumlah paling banyak selama delapan tahun.
Nilai kontrak minyak turun 0,4% di bursa New York setelah merosot selama enam pekan. Arab Saudi tercatat sebagai produsen terbesar minyak mentah pada September.
Menurut data Joint Organisations Data Initiative, ekspor minyak mentah negara itu melonjak ke level tertinggi per bulan sejak November 2005.
Harga WTI untuk pengiriman Desember, turun hingga 34 sen menjadi US$93,50 per barel di bursa New York dan tercatat US$93,56 pukul 11.55 waktu Sydney atau pukul 08.55 WIB. Kontrak naik 8 sen menjadi US$93,84 pada 15 November. Sementara itu, volume seluruh kontrak tercatat sekitar 14% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara itu, harga Brent untuk pembayaran Januari turun hingga 30 sen menjadi US$108,20 per barel di bursa London, sedangkan selisih harga minyak acuan Eropa tersebut terhadap WTI mencxapai US$14.