Bisnis.com, MELBOURNE – Harga minyak Brent bertahan di US$65 setelah pasar menilai kisruh Timur Tengah yang masih berlanjut bisa membuat Organization of the Petroleum Exporting Countries tetap pertahankan produksi pada pertemuan bulan depan.
Pada perdagangan hari ini sampai pukul 9:29 WIB, harga minyak Brent turun 0,06% menjadi US$65,48 per barel, sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,08% menjadi US$59,77 per barel.
David Lennox, analis Fat Prophets, mengatakan pasar mulai gelisah dengan pertemuan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) bulan depan. Pasalnya, produksi minyak organisasi negara eksportir minyak itu tidak akan ada perubahan.
“Bila akhirnya pergerakan naik harga minyak terhenti. Hal itu menandakan produksi minyak di Amerika Serikat (AS) juga kembali beroperasi normal sehingga harga minyak berpotensi kembali ke siklus tren pelemahan,” ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Selasa (26/5).
Pekan lalu, Energy Information Adminitration (EIA) melaporkan produksi minyak AS sampai 15 Mei mengalami penurunan sebesar 1,19% menjadi 9,262 juta barel per hari, sedangkan pasokan minyak AS juga mengalami penurunan sebesar 0,55% menjadi 482,16 juta barel.