Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet naik mendekati level tertinggi dalam sepekan setelah nilai tukar yen melemah ke level terendah dalam dua bulan terhadap dolar AS, sehingga membuat kontrak berdenominasi mata uang Jepang tersebut lebih menarik.
Kontrak karet untuk pengiriman April di bursa Tokyo Commodity Exchange menguat 1% menjadi 261,2 yen per kilogram (US$2.623 per metrik ton) dan diperdagangkan pada 258,8 yen pukul 11.03 waktu setempat atau pukul 09.03 WIB. Sementara itu, kontrak tercatat 258,6 pada 11 November, merupakan level tertinggi sejak 1 November.
Yen mencapai 99,53 per dolar AS setelah melemah ke 99,80 per dolar AS kemarin. Ketua bank sentral AS cabang Atlanta, Dennis Lockhart mengatakan pengetatan belanja obligasi paling tepat dilakukan bulan depan.
“Ekspekstasi atas pengetatan belanja obligasi AS melemahkan yen dan memperkuat posisi kontrak karet di Tokyo,” ujar Takaki Shigemoto, analis pada JSC Corp. sebagimana dikutip Bloomberg, Rabu (13/11/2013).
Keuntungan terbatas setelah sekelompok produsen utama karet memprediksi peningkatan produksi, ujarnya. Produksi karet alam diduga naik 3,6% menjadi 11 juta ton tahun ini dari 2012, menurut Asosiasi Negara Penghasil Karet Alam kemarin.
Produksi di Thailand diduga naik 2,3% menjadi 3,866 juta ton, sementara itu produksi di Indonesia diduga naik 4,6% menjadi 3,18 juta ton.