Bisnis.com, JAKARTA– Kontrak pengiriman jagung mencetak reli terbesar sejak Agustus. Hal ini dipicu oleh spekulasi tentang puncak panen di Amerika Serikat yang tak akan sebesar prediksi analis.
Data dari Departemen Pertanian AS menunjukkan panen akan berada pada kisaran 13,98 juta bushel. Angka tersebut tak sebesar perkiraan para analis yang disurvei Bloomberg, yaitu 14,02 juta bushel. Harga jagung pada penutupan transaksi pekan lalu tercatat turun 50% dari harga tahun lalu saat pasokan menipis akibat kekeringan.
Analis dari Commerzbank AG di Frankfurt, Carsten Fritsch, seperti dikutip dari Bloomberg (12/11/2013), mengatakan harga jagung sudah mencapai titik terendahnya.
Jagung untuk pengiriman Desember naik 1,9% dan ditutup pada US$4,34 per bushel di Chicago Board of Trade. Angka tersebut adalah yang tertinggi sejak 26 Agustus.
Deptan AS juga menaikkan prediksinya soal ekspor jagung AS menjadi 1,4 juta bushel selama 12 bulan ke depan yang dimulai per 1 September 2013. Prediksi tersebut naik 92% dibandingkan dengan tahun lalu. Pasokan domestik AS pada akhir musim 2013—2014 bisa berlipat ganda menjadi 1,88 juta bushel, lebih rendah dibandingkan dengan prediksi analis sebesar 2,04 juta bushel.