Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Loyo, Analis Bilang Tertekan Data Pertumbuhan Ekonomi

PT Monex Investindo Futures memperkirakan pada hari ini, Rabu (6/11/2013), rupiah tertekan dipengaruhi sentimen dari rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA— PT Monex Investindo Futures memperkirakan pada hari ini, Rabu (6/11/2013), rupiah tertekan dipengaruhi sentimen dari rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Analis dan Periset PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan sejak pagi rupiah telah melemah, mengingat pasar yang menunggu data tersebut dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) telah mendapat prediksi pertumbuhan ekonomi bakal melambat.

“PDB kuartal III/2013 sudah diprediksi melambat,” kata Zulfirman saat dihubungi, Rabu (6/11/2013).

Siang ini Badan Pusat Statistik merilis laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2013 hanya 5,62% atau melambat dari periode sama tahun sebelumnya yang melaju 6,17%.

Seperti diketahui berdasarkan survei yang dilakukan Reuters sebelumnya, para ekonom memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,6% pada kuartal III.

Data Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) menyebutkan 5,6% mencerminkan laju pertumbuhan ekonomi paling lamban sejak kuartal IV 2009. Terlebih lagi, dunia masih dihantui krisis keuangan global.

Untuk pergerakan rupiah pada hari ini, berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah melemah 0,56% ke Rp11.420 per dolar AS pada pukul 08.12 WIB, dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya Senin (4/11/2013) pada level Rp11.356 per dolar AS. Rupiah ke level Rp11.385 per dolar AS pada pukul 10.03 WIB, dan menjadi Rp11.390/US$ pada pukul 11.03 WIB. (John Andhi Oktaveri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper