Bisnis.com, JAKARTA– Kekhawatiran pasar soal hasil Fed Market Open Committee (FOMC) Kamis dinihari membuat pasar emas tertekan, karena aksi investor yang ke luar dari pasar.
Harga emas untuk pengiriman Desember tercatat turun 0,07% menjadi US$1.344,50 per troy ounce (Rp482.460,34 per gram) di Commodity Exchange, New York hari ini, Rabu (29/10/2013) jam 14:09 WIB. Adapun harga emas spot turun 0,01% menjadi US$1.344,95 per troy ounce (Rp482.621,84 per gram).
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan kekhawatiran pasar membuat pelaku ke luar, dan memegang aset dolar sehingga dolar Amerika Serikat (AS) menguat dan harga emas tertekan.
“Harga berhasil turun di bawah support US$1.343 semalam yang membuat tren pergerakan harga emas untuk sementara tertekan,” katanya.
Dia menambahkan, selama harga nasih di bawah resisten US$1.354 harga masih berpotensi tertekan dengan potensi target mendekati area US$1.330. Sementara itu, peluang penguatan kembali menunggu konfirmasi penembusan level resisten US$1.360 dengan potensi target ke area US$1.375.
Menurutnya, selain hasil keputusan FOMC yang akan keluar Kamis dini hari, penggerak pasar hari ini adalah data nonfarm payrolls yang disurvei pihak swasta atau ADP serta data indeks harga konsumen (CPI) AS.
“Dua data ini bisa menjadi market mover menjelang FOMC. Data tenaga kerja yang bagus dan CPI yang di atas prediksi pasar biasanya bisa menekan harga emas,” kata Ariston.