Bisnis.com, JAKARTA – PT Indika Energy Tbk. (INDY) menargetkan pemenuhan pembiayaan (financial close) PLTU Cirebon Unit 2 yang nilai investasinya diestimasikan US$2 miliar terwujud 1 tahun lagi.
Vice President Director Indika Energy M. Arsjad Rasjid mengatakan perseroan akan membicarakan struktur investasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cirebon Unit 2 berkapasitas 1.000 MW dengan perusahaan lain yang tergabung dalam konsorsium.
Financial close bisa terwujud bila harga jual beli listrik sudah disepakati antara PT PLN (persero) dengan PT Cirebon Electric Power, perusahaan konsorsium PLTU Cirebon Unit 1.
Indika Energy memperkirakan investasi pembangunan PLTU Cirebon Unit 2 berkapasitas 1.000 MW menelan dana US$2 miliar. Asumsinya, kebutuhan dana pembangunan PLTU berkapasitas 1 MW sebanyak US$2 juta. Namun, besaran investasi bisa saja berubah tergantung dari teknologi dan mesin yang digunakan.
Arsjad berharap dana investasi berasal dari perusahaan Jepang anggota konsorsium.
“Dengan sendirinya kami bilang, kalau anda mau jualan di sini, negara anda harus kasih pinjaman dong,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (26/10).
Sembari mempersiapkan struktur pendanaan, perseroan akan menyelesaikan studi kelayakan (feasibility study) yang sedang berjalan. “Kalau sampai jadi bisa 4 tahun [baru operasional]. Lama, tidak mudah,” kata Arsjad.
Dia menggambarkan pembangunan PLTU memang makan waktu panjang. PLTU Cirebon Unit 1 saja butuh waktu 8 tahun hingga beroperasi pada Juli 2012.
