Bisnis.com, JAKARTA - Setelah pada perdagangan sebelumnya indeks harga saham gabungan (IHSG) turun cukup dalam, indeks berbalik naik tinggi di tengah pelemahan bursa regional pada perdagangan Rabu (23/10/2013), karena penguatan rupiah dan ekspektasi kinerja emiten.
“Setelah pada Selasa lalu profit taking menjadi faktor pelemahan indeks. Kali ini IHSG menguat tajam karena apresiasi rupiah dan ekspektasi kinerja emiten yang positif,” ujar analis PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono kepada Bisnis, Rabu (23/10/2013).
Purwoko menuturkan ekspektasi kinerja emiten memang menjadi salah satu faktor selain katalis positif dari penguatan rupiah. Ekspektasi kinerja yang positif tersebut terkait emiten sektor perbankan.
“Kinerja emiten perbankan diekspektasikan positif. Hal itu sukses mendongkrak indeks karena beberapa emiten di sektor perbankan adalah big cap dalam bursa,” jelas Purwoko.
Dia menambahkan, emiten lain yang diekspektasikan bakal mencetak kinerja positif adalah sektor consumer goods dan yang memiliki pendapatan dolar AS seperti pertambangan. Sementara terkait sentimen global, penguatan IHSG masih terpengaruh penundaaan stimulus AS.
“Setelah shutdown dan adanya penaikan plafon utang AS, proyeksi mundurnya rencana pengurangan stimulus semakin kuat. Hal itu membuat investor asing leluasa ‘menaruh’ uang di bursa emerging markets,” ucapnya.
Pada perdagangan Rabu lalu indeks melonjak 0,74% ke 4.546,49 dan tercatat dengan frekuensi dagang 172.585 kali. Perdagangan mencetak total volume di pasar reguler dan negosiasi sebesar 5,75 miliar saham.
Selain itu tercatat sebanyak 169 saham naik, 80 saham turun, 95 tak bergerak, dan 140 tak ditransaksikan. Transaksi yang dibukukan senilai Rp7,21 triliun, terdiri dari transaksi di pasar reguler Rp5,84 triliun dan pasar negosiasi Rp1,36 triliun.
Investor asing diketahui mencetak aksi beli (nett buy) bersih di pasar reguler Rp549 miliar dan secara total mencetak nett buy sebesar Rp972,29 miliar di pasar reguler dan negosiasi.
Lebih lanjut, pergerakan bursa saham regional Asia tercatat melemah, indeks Hang Seng Hongkong turun 1,36%, indeks Nikkei Jepang menanjak 1,95%, dan indeks Straits Times Singapura menguat 0,17%.