Bisnis.com, MUMBAI—Minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) turun untuk pertama kalinya dalam 6 hari terakhir dipicu spekulasi berkurangnya importasi CPO India.
Kontrak pengiriman CPO untuk Desember turun 0,6% menjadi 2.376 ringgit (US$747) per ton di Bursa Malaysia Derivatives. Penurunan ini adalah yang paling tajam sejak 4 Oktober lalu ketika harga mencapai 2.378 ringgit. Adapun pengiriman fisik kelapa sawit untuk Oktober ada di level 2.380 ringgit, Kamis (10/10/2013)
Importasi India diprediksi anjlok 22% dibandingkan dengan Septeber tahun lalu menjadi 650.000 ton. Data resmi dari Solvent Extractors’ Association of India akan dirilis pekan depan.
Menurut CEO Adani Wilmar Ltd., Atul Chaturvedi, prediksi ini dipicu oleh panen besar-besara kedelai dan kacang di India
Sementara itu, data dari Malaysian Palm Oil Board menunjukkan, pasokan di Malaysia tercatat naik 7% ke level 1,78 juta ton bulan lalu dan panen turut naik 10% menjadi 1,91 juta ton.
Adapun harga minyak kelapa sawit murni untuk pengiriman Januari tercatat tak bergerak pada level 5.610 yuan (US$917) per ton di Dalian Commodity Exchange. (Bloomberg)