Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekan Depan IHSG Berpotensi Menguat

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah ditutup lunglai pada perdagangan akhir pekan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang pekan depan diproyeksikan mencoba berbalik arah ke jalur positif.

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah ditutup lunglai pada perdagangan akhir pekan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang pekan depan diproyeksikan mencoba berbalik arah ke jalur positif.

Kepala Riset PT Trust Securities Reza Priyambada mengatakan diperkirakan pekan depan IHSG akan berada pada rentang support 4.300-4.350 dan resisten di level 4.465-4.487 dengan kecenderungan menguat.

"Berdasarkan pola teknikal, ada peluang untuk mengalami rebound di pekan depan. Namun dengan asumsi terdukung dengan berbagai sentimen yang ada," kata Reza, Minggu (6/10/2013).

Bila menilik pergerakan IHSG selama sepekan kemarin, IHSG mengalami penurunan 34,36 poin atau 0,78% atau lebih baik dari pekan sebelumnya yang anjlok 160,11 poin 3,49%.

Penurunan ini juga dirasakan bagi indeks utama lainnya dimana ISSI memimpin pelemahan dengan penurunan -0,99% diikuti indeks JII dan MBX yang masing-masing turun 0,97% dan 0,88%.

Di sisi lain, laju indeks sektoral mayoritas mengalami pelemahan. Namun untuk sektor infrastruktur dan perdagangan mampu mengalami penguatan dengan penaikan masing-masing 1,61% dan 0,05%.

Diharapkan, dengan optimisme tersebut bisa membantu IHSG memperoleh kekuatannya di pekan depan. "Meski IHSG sempat turun di bawah target  support kami [4.325-4.450] tetapi akhirnya kembali ke dalam kisaran target tersebut," pungkas Reza.

Untuk pekan depan, beberapa data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen antara lain keputusan suku bunga interest Indonesia. Sementara  untuk eksternal ada laporan balance of tradeinitial jobless claimsretail sales, danwholesale investories AS.

“Untuk perdagangan pekan depan investor dapat mencermati sektor keuangan, properti, konsumer, dan infrastruktur sebagai pilihan,” tuturnya.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih mengatakan adanya deflasi membuat proyeksi lebih positif. Namun deflasi yang berlanjut belum tentu membuat BI rate bakal turun dalam waktu dekat.

“Menurut saya deflasi kemungkinan bakal berlanjut. Namun BI rate tampaknya baru akan turun pada tahun depan,” jelas Lana kepada Bisnis, Jumat (4/10).

Sementara terkait sentimen pasar dari pergerakan rupiah, Lana menuturkan rupiah masih dalam level pelemahan. Namun menurutnya pergerakan berada dalam ranah stabil. 

Lana beranggapan rupiah masih stabil karena berfluktuasi tidak di level yang terlalu tinggi. Di sisi lain, menurut Lanacapital inflow atau aliran dana asing yang masuk ke Indonesia masih menunjukkan tingkat yang postifif.

"Pada September lalu, Indonesia masih mampu meraup sekitar US$1 miliar dari pasar obligasi. Hal itu menjadi salah satu indikasi pasar yang positif," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper