Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amerika Shutdown, Emas Naik ke US$1.337,49/Ounce

Bisnis.com, JAKARTA - Emas menguat setelah pemerintah AS mengetatkan anggaran dalam 17 tahun terakhir, meningkat permintaan terhadap proteksi kekayaan akibat kekhawatiran kebuntuan dapat membahayakan pemulihan ekonomi terbesar dunia itu. Perak juga menguat.

Bisnis.com, JAKARTA - Emas menguat setelah pemerintah AS mengetatkan anggaran dalam 17 tahun terakhir, meningkat permintaan terhadap proteksi kekayaan akibat kekhawatiran kebuntuan dapat membahayakan pemulihan ekonomi terbesar dunia itu. Perak juga menguat.

Anggota parlemen AS gagal untuk membuat kesepakatan dalam pembicaraan anggaran untuk tahun fiskal baru yang dimulai pada tengah malam, memicu shutdown yang berisiko membatasi pertumbuhan.

Sebagian ekonomi yang bergantung pada pemerintah “akan pangkas,” kata Presiden Barack Obama, sebelum batas waktu pengambilan keputusan. Tidak ada negosiasi lebih lanjut antara dua partai utama yang dijadwalkan .

"Kami belum pernah melihat kehancuran ini seperti yang kita lihat saat ini dan itu terjadi di tengah pemulihan yang sangat lambat dari resesi yang cukup dalam," kata Justin, ekonom senior di Westpac Banking Corp, mengatakan dari Sydney. "Anda mendapati orang pergi untuk mendapatkan emas sebagai lindung nilai.”

Emas batangan untuk pengiriman segera naik sebanyak 0,6% menjadi US$ 1.337,49 per ounce, dan berada di level harga US$1.331,91 pada pukul 10.27 di London. Sementara itu perak juga naik sebanyak 1,2% menjadi US$21.9515 per ounce, sebelum diperdagangkan pada level US$21.769.

Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,3% menjadi US$1.331,10 per ounce di Comex di New York dalam perdagangan 42% di bawah rata-rata untuk 100 hari terakhir hari ini, demikian data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Kongres AS, yang telah tersandung tenggat waktu fiskal dalam 3 tahun terakhir, gagal memecahkan kebuntuan, menempatkan sebanyak 800.000 pegawai federal libur mulai hari ini. The Bloomberg US Dollar Index, yang mengukur greenback terhadap 10 mata uang utama, turun 0,2%.

Bullion jatuh 4,7% pada September, bahkan ketika pembuat kebijakan Federal Reserve AS memutuskan untuk tidak memperlambat pembelian obligasi bulanan US$85 miliar, dan lebih memilih untuk menunggu tanda-tanda lebih lanjut dari perbaikan ekonomi.

Platinum naik 0,1% menjadi US$1.405,24 per ounce, setelah sebelumnya jatuh sebanyak 0,6% menjadi US$1.395,13, level terendah sejak 11 Juli. Palladium naik 0,3% menjadi US$725.58 per ounce .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper