Bisnis.com, JAKARTA--Harga timah di Bursa Timah Indonesia (BTI) tercatat melemah tipis pada penutupan bursa pekan lalu dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
Kontrak pengiriman timah batangan turun 0,8% ke posisi US$23.000 per ton di BTI yang dinaungi Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) dengan volume transaksi sebesar 17 lot atau setara dengan 85 ton.
Sementara itu, harga timah untuk pengiriman 3 bulan ke depan di London Metal Exchange tercatat naik 0,54% menjadi US$23.350 per ton. Hingga kini, BTI memiliki 18 Anggota yang terdiri atas smelter dan pembeli.
Menurut Kepala Bisnis dan Pengembangan BKDI Christilia Angelica, dari keseluruhan anggota tersebut ada 6 anggota baru dengan rincian 3 produsen dan 3 pembeli.
Perusahaan yang tercatat sebagai smelter adalah PT Arsari Tambang, PT Prima Timah Tama, dan PT Eunindo Usaha Mandiri sedangkan
pembeli baru adalah Westin Trade Global Ltd., Indometal (London) Limited, dan Uni Bros Metal Pte. Ltd.