Bisnis.com, JAKARTA—Pada pekan depan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih bergerak flat, sedangkan spekulasi bottom dari pelemahan rupiah dapat menjadi sentimen positif bagi pergerakan pasar di tengah sentimen negatif defisit neraca perdagangan.
“IHSG masih akan bergerak flat di kisaran 3.737 hingga 4.239 untuk pekan depan. Sentimen positif yang ada terkait spekulasi tentang level rupiah di bottom atau dasar diharapkan dapat membuat pasar mulai bergairah kembali,” ujar Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Minggu (8/9).
Dia menambahkan, dalam jangka pendek, tren indeks memang lemah. Namun jika defisit neraca perdagangan dapat berkurang, maka untuk jangka panjang proyeksi menjadi positif.
“Kita lihat saja bagaimana pemerintah mengatasi defisit neraca perdagangan dan anjloknya rupiah selama ini. Jika meyakinkan, maka pasar bakal membaik,” terangnya kepada Bisnis.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit neraca perdagangan pada Juli 2013 mencapai US$2,31 miliar. Defisit nilai perdagangan tersebut disebabkan oleh defisit komoditi migas sebesar US$1,86 miliar dan komoditi nonmigas sebesar US$450 juta.
Defisit neraca perdagangan pada Juli naik 163,26% dibandingkan dengan defisit periode yang sama tahun lalu. Meski demikian volume perdagangan mengalami surplus sampai 42,87 juta ton. Volume perdagangan migas mengalami defisit 1,34 juta ton, namun volume non-migas pada Juli 2013 mengalami surplus 44,21 juta ton.
Secara kumulatif defisit neraca perdagangan Januari-Juli 2013 mencapai US$5,65 miliar dengan nilai ekspor US$106,18 miliar dan impor US$111,83 miliar.