Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Ditentukan oleh Data Perekonomian AS

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas tercatat fluktuatif dengan kecenderungan bullish pekan lalu sementara minggu ini data perekonomian AS akan jadi penentu harga.Menurut Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, sepanjang pekan ini AS bakal

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas tercatat fluktuatif dengan kecenderungan bullish pekan lalu sementara minggu ini data perekonomian AS akan jadi penentu harga.

Menurut Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, sepanjang pekan ini AS bakal merilis sejumlah data perekonomian, di antaranya indeks manufaktur, indeks nonmanufaktur, dan jumlah pengangguran.

“Prediksi data Amerika Serikat rata-rata akan bagus, masih di area ekspansi, pertumbuhan,” kata Ariston, Minggu (1/9/2013).

Senada dengan Ariston, Kepala Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menilai data jumlah pengangguran AS, yang akan dirilis akhir pekan nanti, menjadi penentu terkuat harga emas.

Pasalnya, menurut Lukman, data tersebut berpengaruh kuat terhadap keputusan pengurangan stimulus moneter (tapering) Federal Reserve (The Fed) terhadap perekonomian AS. Jika data-data tersebut positif, harga emas akan tertekan.

“Seberapa besar tapering akan dilakukan (data jumlah pengangguran) akan sangat menentukan,” tegas Lukman.

Data ADP Employment Report pada Juli menunjukkan peningkatan jumlah pekerja sebanyak 196.000 dibandingkan dengan Juni.

Adapun, konsensus analis untuk penambahan jumlah pekerja selama Agustus sekitar 150.000-225.000. Selain rilis data yang memengaruhi keputusan the Fed, menurut Ariston dan Lukman, harga emas juga turut terpengaruh isu intervensi militer AS ke Suriah.

Namun demikian, Lukman menilai, emas jauh lebih sensitif terhadap data perekonomian. “Kalau isu Suriah adem ayem, kisarannya US$1.360-US$1.430 (Rp447.659-Rp502,244 per gram). Kalau ada isu Suriah bisa di atas US$1.400 (Rp491.708,24 per gram),” kata Ariston.

Baca selengkapnya: http://epaper.bisnis.com/index.php/ePreview?OldID=20#

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Sumber : Bisnis Indonesia (2/9/2013)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper