Bisnis.com, JAKARTA - PT.Multipolar Technology Tbk segera meluncurkan bisnis baru pelayanan uang digital (e-money) pada akhir 2013 dengan target pendapatan Rp220 miliar dalam 5 tahun.
Wakil Presiden Direktur Multipolar Wellianto Halim mengatakan pihaknya sedang menjajaki sekitar lima sampai enam klien institusi besar pengguna layanan e-money yang disediakan oleh perseroan.
“Pasar untuk e-money ini kelihatannya cukup besar, diharapkan 5 tahun ke depan bisa mendapat US$15 juta-US$20 juta dalam services,” ujarnya Kamis (29/8/2013).
Emiten berkode saham MLPT ini menyasar pengguna layanan e-money dari sejumlah sektor strategis a.l. bidang perbankan, perusahaan telekomunikasi, ritel.
Menurut dia, dibanding Amerika Serikat atau Singapura, potensi pasar layanan e-money di Indonesia masih sangat besar sehingga peluang pertumbuhannya bisa dicapai lebih tinggi. Akan tetapi, kesuksesan di luar negeri sulit disamakan dengan pasar lokal sehingga perseroan akan terus beradaptasi dengan permintaan pasar domestik.
Nilai investasi yang dianggarkan untuk pengembangan bisnis e-money sebesar US$5 juta atau sekitar Rp55 miliar dalam kurun waktu 5 tahun. Belanja modal yang digunakan pada tahun pertama sebesar US$2 juta untuk pengembangan infrastruktur.