Bisnis.com, JAKARTA— Trust Securities memprediksi belum adanya pemicu positif di lantai bursa, bisa membuat pelaku pasar cenderung melanjutkan aksi jualnya.
Apalagi ditambah berita negatif terkait penilaian ekonomi Thailand yang akan memasuki resesi, dinilai makin membuat aksi jual kian besar karena dikhawatirkan akan berimbas pada perekonomian Indonesia yang dikhawatirkan akan melambat.
“Komentar dari para pejabat negara maupun OJK [Otoritas Jasa Keuangan] yang terkesan 'tenang-tenang saja' juga tidak mampu meredam aksi jual tersebut,” kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada dalam rekomendasi dan analisanya.
Trust securities mengatakan setidaknya ada enam isu yang bisa dicermati pada hari ini yaitu,
- Rupiah yang masih melanjutkan tren penurunannya
- Adanya pemberitaan China akan mengurangi karbon sehingga dinilai berpengaruh pada kinerja emiten batu bara, juga turut menambah sentimen negatif
- Aksi jual kian melanda mayoritas bursa saham Asia seiring ekonomi Asia Pasifik yang dinilai akan mengalami pelemahan di tengah pengurangan stimulus The Fed
- Pelemahan yang dipicu anjloknya IHSG di tengah ekspektasi pengetatan ekonomi Indonesia
- Bursa saham Eropa masih melanjutkan pelemahannya, seiring sentimen pengurangan stimulus The Fed yang makin kuat. Apalagi jelang pertemuan The Federal Open Market Commitee (FOMC) The Fed pada Rabu ini, yang semakin menambah kekhawatiran pasar
- Saham sektor pertambangan masih melanjutkan pelemahan, terutama setelah BHP Billiton Ltd. melaporkan kinerja yang di bawah estimasi. Begitupun dengan Glencore Xstrata Plc. (ltc)