Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) siang ini, Selasa (13/8/2013) menyentuh harga tertinggi dalam 5 hari terakhir di tengah spekulasi menipisnya cadangan minyak Amerika Serikat (AS).
Sebuah survei dari Bloomberg memprediksi pasokan minyak AS anjlok 1,55 juta barel pekan lalu. Hal tersebut membuat harga minyak naik ke level tertinggi pada penutupan minggu lalu. Energy Information Administration (EIA) bakal merilis laporan resmi mengenai cadangan minyak AS pada hari Rabu.
Menurut BP Plc, kekurangan ini dipengaruhi produksi minyak mentah Ekofisk di Laut Utara yang menurun dan aksi Libya menutup terminal ekpor minyak terbesarnya.
Adapun menurut Ken Hasegawa, Manajer Perdagangan Energi dari Newedge Group Tokyo, saat ini belum ada arah yang jelas untuk pasar minyak.
“Harga WTI tampaknya akan bergerak pada kisaran US$102-US$109 sebelum pertemuan Federal Reserve bulan depan yang akan menentukan kelanjutan stimulus moneter,” kata Ken.
WTI untuk pengiriman September berada pada level US$106,22 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, naik 11 sen pada 13:34. Adapun volume total yang diperdagangkan ada pada posisi 34% di bawah rerata 100 hari terakhir. Sepanjang tahun ini harga WTI tercatat naik 16%.
Sementara itu, Brent untuk pengiriman September naik ke posisi US$109,03 per barel di ICE Futures Europe Exchange London. Harga Brent lebih unggul US$2,81 dibandingkan dengan WTI. (ltc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
