Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Harga CPO Melemah, Terseret Penurunan Harga Minyak Mentah

Bisnis.com, KUALA LUMPUR—Harga minyak kelapa sawit (CPO) jatuh setelah mencapai kenaikan mingguan tertinggi dalam 6 bulan terakhir pascapenurunan harga minyak mentah dunia.
Ardhanareswari AHP
Ardhanareswari AHP - Bisnis.com 05 Agustus 2013  |  15:15 WIB
Harga CPO Melemah, Terseret Penurunan Harga Minyak Mentah

Bisnis.com, KUALA LUMPUR—Harga minyak kelapa sawit (CPO) jatuh setelah mencapai kenaikan mingguan tertinggi dalam 6 bulan terakhir pascapenurunan harga minyak mentah dunia.

Menurut Alan Lim Seoang Chun, analis dari Kenanga Investment Bank Bhd, harga minyak mentah yang rendah akan mempengaruhi jumlah permintaan biogas.

“Penurunan mungkin tak akan signifikan karena pasar sedang menunggu data persediaan CPO dan MPOB, yang diyakini akan datar-datar saja secara month-on-month. Kami memperkirakan, jumlah pasokan total akan sebanding dengan total permintaan,” katanya, Senin (5/8/2013).

Malaysia Palm Oil Board (MPOB) akan merilis data pasokan Juli pada 14 Agustus. Pada Juni, pasokan tercatat berada pada level 1,65 juta ton, terendah sejak Maret 2011.

Kontrak untuk pengiriman CPO Oktober tercatat turun 0,8% menjadi 2.241 ringgit (US$690) per ton di Bursa Malaysia Derivatives siang ini waktu setempat. Harga CPO melonjak 3,4% pekan lalu, setelah rebound dari harga terendah sejak Oktober 2009 pada akhir Juli.

Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 0,9% pada Senin karena data payrolls AS yang meleset dari prediksi para ekonom. Menurut data Oil World, pada 2012, tak kurang dari 5,6 juta ton sawit digunakan sebagai bahan bakar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

cpo sawit wti minyak mentah dunia mpob

Sumber : Bloomberg

Editor :

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top