Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indika Energy Merugi US$2,56 juta

Bisnis.com, JAKARTA—Sepanjang semester I/2013, PT Indika Energy Tbk (INDY) mengalami rugi bersih periode berjalan sebesar US$2,56 juta, anjlok dari periode yang sama tahun lalu yang masih membukukan laba bersih US$88,15 juta.

Bisnis.com, JAKARTA—Sepanjang semester I/2013, PT Indika Energy Tbk (INDY) mengalami rugi bersih periode berjalan sebesar US$2,56 juta, anjlok dari periode yang sama tahun lalu yang masih membukukan laba bersih US$88,15 juta.

Seperti dikutip dari laporan keuangan, Rabu (31/7/2013), rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$7,94 juta, anjlok dari periode yang sama tahun lalu yang masih laba US$79,65 juta.

Sejalan dengan itu, laba per saham dasar juga anjlok dari US$0,01529 per saham jadi rugi US$0,00152 per saham.

Sebenarnya, pendapatan Indika berhasil mencapai US$413,25 juta, naik 23,7% dari US$334,02 juta.

Pendapatan US$413,25 juta itu terdiri dari pendapatan kontrak dan jasa US$411,48 juta, sedangkan dari penjualan batu bara hanya US$1,76 juta.

Seperti dikutip dari keterangan resmi Indika Energy, tumbuhnya pendapatan ini terutama berasal dari kontribusi proyek EPC milik ExxonMobil yang dikerjakan oleh anak usaha Indika, Tripatra di Blok Cepu.

Sedangkan, rendahnya kontribusi dari penjualan batu bara oleh anak usaha, Kideco disebabkan oleh turunnya harga batu bara global, tingginya beban bunga, serta adanya penurunan nilai atas goodwill dan aset tidak berwujud.

Beban pokok kontrak dan penjualan naik 31% dari US$247,21 juta jadi US$323,93 juta. Beberapa pos beban diketahui meningkat cukup signifikan. Beban umum dan administrasi naik 21,04% jadi US$76,65 juta, sementara beban keuangan naik 30,3% jadi US$50,32 juta.

Pos amortisasi aset tidak berwujud naik nyaris 60% jadi US$20,48 juta. Perseroan juga mengalami penurunan nilai atas goodwill dan aset tidak berwujud sebesar US$14,6 juta. Pos ini sebelumnya tidak ada pada semester I/2012.

Adapun per 30 Juni 2013, perseroan memegang kas sebesar US$689 juta. Hingga akhir semester I/2013, Indika sudah menghabiskan belanja modal sebesar US$44 juta.   (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper