Bisnis.com, KUALA LUMPUR — Harga minyak kelapa sawit melonjak setelah muncul spekulasi permintaan yang bakal melambung di paruh kedua tahun ini pascakenaikan minyak mentah yang membuat konsumen berpindah ke minyak nabati.
Kontrak untuk pengiriman Oktober menanjak 1,1% menjadi 2.281 ringgit (US$717) per ton di Bursa Malaysia Derivatives dan tercatat berada pada level 2.271 ringgit pukul 16:51 waktu setempat, Senin (22/7/2013). Sementara itu kelapa sawit untuk pengiriman langsung bulan Agustus berada pada angka 2.330 ringgit.
Adapun minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) merangkak naik untuk empat hari berturut-turut. Menurut CEO Dewan Kelapa Sawit Malaysia, Yusof Basiron produksi kelapa sawit yang akan dimulai bulan ini diiringi dengan kenaikan permintaan dari beberapa negara pengimpor terbesar, seperti China dan India.
Sejumlah acara dan perayaan besar di beberapa negara turut mempengaruhi jumlah permintaan minyak kelapa sawit. “Salah satu hal yang mendorong permintaan adalah penggunaan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku bahan bakar gas,” kata Sim Han Qiang, Analis Phillip Futures Pte di Singapura seperti yang dikutip dari Bloomberg, Senin (22/7/2013).
Dia menambahkan, saat harga minyak mentah melambung, permintaan biodiesel akan melonjak.
Adapun harga minyak kelapa sawit murni tercatat menanjak 0,4% dan ditutup pada 5.616 yuan (US$914) per ton di Dalian Commodity Exchange. Kenaikan ini mengakhiri harga penutupan yang relatif rendah pada 19 Juli yang merupakan penutupan terendah sejak Juli 2009.