Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak WTI Turun Lagi, Indikasi Harga Belum Stabil

Bisnis.com, TEXAS - Penurunan Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) memasuki hari kedua, mengindikasikan kenaikan yang terjadi baru-baru ini belum stabil.

Bisnis.com, TEXAS - Penurunan Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) memasuki hari kedua, mengindikasikan kenaikan yang terjadi baru-baru ini belum stabil.

WTI Futures tercatat turun 0,5% di New York setelah kemarin merosot untuk pertama kalinya dalam 3 hari terakhir. Penurunan tersebut disinyalir karena harga minyak yang terlampau cepat melonjak.

American Petroleum Institute mengatakan pasokan minyak mentah Amerika anjlok hingga 2,6 juta barel minggu lalu. Sementara itu survei Bloomberg menunjukkan, laporan pemerintah mengenai penurunan pasokan minyak berkisar 2 juta barel.

“Harga saat ini termasuk tinggi mengingat tingkat supply dan demand saat ini,kata Ric Spooner, Kepala Analis Pasar CMC Markets di Sidney. “Kami mungkin perlu meninjau nilai dolar Amerika yang terus melemah atau kekacauan di Timur Tengah guna mempertahankan harga,” ungkap Spooner.

Nilai pengiriman WTI untuk Agustus turun 54 sen menjadi US$104,46 per barel pada perdagangan di New York Mencantile Exchange dan tercatat sebesar US$05,67 pukul 2.41 waktu Sidney atau sekitar tengah malam waktu Indonesia.

Volume transaksi berada pada 28% di bawah rerata transaksi 100 hari terakhir. Transaksi kemarin tercatat merosot 32 sen menjadi US$106. Angka ini adalah harga penutupan terendah sejak Jumat (12/7/2013).

Sementara itu terkait pengiriman minyak di Bulan September, Brent juga menurun 34 sen atau setara 0,3% menjadi $107,80 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London. Adapun kontrak Agustus berakhir pada poin US$109,40.

Saat ini Pasar Eropa berpatokan pada WTI Futures senilai US$2,48, turun dari harga kemarin sebesar US$3,40.

Pasokan Bahan Bakar

Menurut data Bloomberg, Indeks WTI yang selama 14 hari ini relatif kuat, ditutup di atas 70 untuk yang kedelapan kalinya kemarin.  Hal ini memicu aksi penjualan karena menunjukkan pasar dalam kondisi overbought.

Pasokan bahan bakar AS meningkat 2,6 juta barel minggu lalu. Laporan administratif tentang energi yang dirilis hari ini kemungkinan menunjukkan pasokan yang merosot 1,5 juta barel. Demikian hasil analisis Bloomberg.

Menurut API, persediaan heating oil dan diesel, meningkat 3,8 juta barel. Pasokan diprediksi akan merangkak sebesar 1,5 juta barel. API mulai merilis data statistik tentang pasokan mingguan bulan ini.

Kelompok industri tersebut mengumpulkan informasi dari operator kilang minyak, terminal curah, dan industri pipa. EIA, Badan Statistik Departemen Energi AS, dijadwalkan merilis laporan inventaris pasokan pada 10.30 waktu setempat.

Krisis Mesir

Harga WTI melonjak di atas US$100 per barel pada Rabu, 2 pekan lalu (3/7/2013). Ini terjadi untuk pertama kalinya sejak September 2012, disinyalir karena  pergolakan politik Mesir yang dikhawatirkan mengganggu produksi minyak Timur Tengah.

Ikhwanul Muslimin dan Partai Keadilan yang didukung Mursi menganggap kabinet yang baru dilantik kemarin tidak sah dan “dibentuk di atas darah para martir,” demikian diungkapkan juru bicara Hamza Zabwa. (Ardhanareswari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper