Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) berfluktuasi mendekati harga tertinggi selama 2 hari sebelum data dari China diperkirakan akan menunjukkan produksi industri melambat di negara yang menjadi konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia.
Perdagangan berjangka juga berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian di New York City pada 12 Juli, kemenangan beruntun terpanjang sejak Mei.
Produksi pabrik di China kemungkinan naik 9,1% pada Juni, atau turun 9,2% dari tahun sebelumnya, menurut survei Bloomberg News sebelum data pemerintah pada hari ini.
Harga WTI untuk pengiriman Agustus berada di US$105,77 per barel turun 18 sen diperdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 09:51 waktu Sydney.
Kontrak naik 1% menjadi US$105,95 pada 12 Juli, harga penutupan tertinggi sejak 10 Juli.
Harga minyak Brent untuk pengiriman Agustus turun 1% menjadi US$108,80 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.