Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKADHARMA INTERNATIONAL: Laba Pita Perekat Kian Lengket

HARGA saham PT Ekadharma International Tbk (EKAD) ditargetkan mampu menyentuh kisaran Rp540-Rp590 per saham setelah ditutup dengan harga Rp390 per saham pada perdagangan Selasa (9/7). Saatnya jual atau beli?Siapa yang tak kenal lakban? Ekadharma International

HARGA saham PT Ekadharma International Tbk (EKAD) ditargetkan mampu menyentuh kisaran Rp540-Rp590 per saham setelah ditutup dengan harga Rp390 per saham pada perdagangan Selasa (9/7). Saatnya jual atau beli?

Siapa yang tak kenal lakban? Ekadharma International inilah produsennya, bahkan telah menjadi produsen pita perekat ternama di Indonesia. Didirikan 1981, perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai PT.Ekadharma Widya Grafika itu memasuki industri ini sejak 1983.

Di bawah merek Daimaru, Ekadharma memproduksi berbagai jenis dan ukuran produk, termasuk OPP Packaging Tape, Stationery Tape, dan OPP Pre-printed Tape, Masking Tape, Cloth Tape dan Double Faced Tape.

Produk-produk tersebut dijual dan didistribusikan melalui pasar tradisional (toko atau grosir), pasar modern (supermarket atau hipermarket), dan langsung ke pengguna (end user). Untuk memenuhi tuntutan pasar yang berkembang, perseroan telah membuka total 16 cabang dan empat stock point di seluruh Indonesia.

Ke depan, Ekadharma akan membuka cabang baru di beberapa kota potensial, seperti Batam, Serang, Pontianak, Cakung (Jakarta), dan Citeureup (Bogor).

Analis Pefindo Madjid Abdillah mengemukakan dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, saat ini Ekadharma diakui sebagai salah satu pemimpin pasar untuk produk pita perekat. Perusahaan tersebut telah mendistribusikan produknya ke berbagai kota besar di Indonesia, bahkan pasar ekspor.

Dalam hal produksi, emiten berkode saham EKAD itu memproduksi pita sekitar 228 juta m2 pada tahun lalu, yang mencerminkan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 20% sejak 2009.

Dengan tingkat utilisasi yang cukup tinggi atau sekitar 67% sepanjang tahun lalu, perseroan memproduksi 228 juta m2, 14% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Mengingat hal ini, Ekadharma berencana untuk melipatgandakan kapasitas terpasang menjadi 700 juta m2 per tahun mulai tahun depan. Rencana ekspansi ini akan didanai oleh kas internal dan dikombinasikan dengan pinjaman.

Pada kuartal I 2013, produksinya digenjot hingga 53 juta m2 yang kemudian mendorong pendapatan menjadi Rp94 miliar. Ke depan, perusahaan itu akan terus meningkatkan kapasitas produksi dan menambah cabang.

Meski penjualan 3 bulan pertama tahun ini turun 12% dari periode yang sama tahun lalu, tidak ada justifikasi yang kuat bagi perseroan untuk tidak mencatat pertumbuhan positif tahun ini. Dalam hal margin, laba kotor, laba usaha, dan laba bersih meningkat menjadi 29,3%, 17,5% dan 12,7% di periode tersebut, lebih baik dari 24,8%, 15,6% dan 11,1% pada periode yang sama tahun lalu.

Selengkapnya baca http://epaper.bisnis.com/index.php/ePreview?OldID=14#

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper