BISNIS.COM, JAKARTA—Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah dari rekor tertinggi dalam 14 bulan setelah penggulingan Presiden Mesir yang tidak menimbulkan eskalasi kerusuhan sehingga kekhawatiran atas gangguan pengiriman minyak lewat Terusan suez segera mereda.
Buktinya, Harga WTI untuk Agustus tercatat US$101,12 per barel atau turun 12 sen di bursa New York Mercantile Exchange pada pukul 13:14 kemarin atau pukul 00:14: WIB (5/7/2013).
Seperti diketahui harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Agustus 2013 terus merangkak naik. Pada 1 Juli 2013 masih tercata US$96,56 per barel, menjadi US$97,89 pada 2 Juli. Harga pun menembus US$100 per barel mulai 3 Juli 2013 hingga kini.
Carsten Fritsch, analis pada Commerzbank AG di Frankfurt menilai situasi di Mesir segera membaik setelah Mursi terguling sehingga meredakan tekanan terhadap harga minyak. Kendati demikian, dia menegaskan masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa situasi membaik secara signifikan sehingga risiko suplai akan terus membayangi harga.
Sebelumnya pihak militer Mesir menggulingkan Presiden Mohamed Mursi yang baru berkuasa selama satu tahun dan menunjuk Adly Mansour sebagai penggantinya. Krisis politik tersebut tidak mengganggu arus suplai minyak lewat Terusan Suez atau jalur pipa yang melewati negara-negara Arab.
Harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Agustus 2013 seperti dikutip Bloomberg, Jumat (5/7/2013)
1 Juli US$96,56
2 Juli US$97,89
3 Juli US$102,01
4 Juli US$101,24
5 Juli US$ 101,12