BISNIS.COM, SINGAPORE—Harga gandum menguat untuk hari kedua perdagangan pada tingkat tertinggi dalam hampir 3 minggu karena cuaca lembab meningkatkan risiko kerusakan pada tanaman musim dingin AS, nilai jagung juga ikut naik.
Nilai gandum untuk pengiriman Juli naik sebanyak 0,9% menjadi US$7,115 per bushel di Chicago Board of Trade, harga tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 14 Mei. Kemudian diperdagangkan pada US$7,1125 pada Senin, pukul 10.59 di Singapura dengan volume 85% di atas rata-rata 100 hari.
Adapun hujan diperkirakan menerpa dataran AS dan Midwest akhir pekan ini, setelah badai dan hujan memukul area gandum musim dingin. Sementara hujan datang terlambat bagi gandum musim dingin di South Dakota dan Nebraska.
Departemen Pertanian AS (USDA) mengatakan pada 31 Mei, penjualan ekspor tanaman gandum AS naik selama 3 minggu berturut-turut sampai dengan 23 Mei menjadi 5,56 juta ton untuk pengiriman tahun dari 1 Juni.
Penjualan tersebut ditransaksikan sebelum USDA mengatakan pada 29 Mei bahwa pihaknya sedang menyelidiki gandum rekayasa genetika, yang tidak disetujui untuk digunakan, ditemukan di Oregon.
Lebih lanjut, jagung untuk pengiriman Desember naik sebanyak 0,7% menjadi US$5,7125 per bushel di Chicago. Kedelai untuk pengiriman Juli naik 0,6% menjadi US$15,20 per bushel, memperpanjang penaikan bulanan.