BISNIS.COM, JAKARTA— Harga karet turun ke level terendah dalam 1 bulan setelah penurunan nilai minyak mentah mengurangi daya tarik komoditas sebagai alternatif untuk produk-produk sintetis yang digunakan dalam ban.
Nilai karet untuk pengiriman November turun sebanyak 2,8% menjadi 251,1 yen per kilogram (US$2.498 per ton) di Tokyo Commodity Exchange, level terendah sejak 2 Mei 2013. Kontrak yang paling aktif diperdagangkan pada 256 yen pada pukul 10:47, memperpanjang penurunan untuk tahun ini menjadi 15%, seperti dikutip Bloomberg.
Sementara itu nilai minyak mentah Brent turun di bawah US$100 per barel untuk pertama kalinya dalam 1 bulan dan WTI mengalami penurunan di tengah spekulasi bahwa stok akan naik setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyatakan target produksi tidak berubah.
Adapun mata uang Jepang diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam 3 minggu terhadap dolar, mengurangi daya tarik kontrak berjangka berdenominasi yen, setelah aksi jual di saham global meningkatkan selera investor untuk safe haven.
Menurut Institut Penelitian Karet Thailand, nilai karet free on-board negara tersebut naik 0,6% menjadi 91,90 baht (US$3,02) per kilogram pada 31 Mei, level tertinggi sejak 20 Februari.
Karet untuk pengiriman September di Shanghai Futures Exchange sedikit berubah menjadi 18.745 yuan (US$3.056) per ton. Berdasarkan survei dari sembilan gudang di Shanghai, Shandong, Yunnan, Hainan dan Tianjin, persediaan karet mentah turun untuk minggu keempat, sebesar 0,6% menjadi 114.225 ton. (ltc)