BISNIS.COM, JAKARTA—Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun ke titik terendah dalam empat pekan akibat kekhawatiran bank sentral AS akan memangkas belanja utang setelah pertumbuhan ekonomi di negara konsumen minyak terbesar dunia itu menguat.
Kontrak perdagangan berjangka turun 2%, sedangkan saham global terus merosot. Amerika Serikat menjual obligasi lima tahun senilai US$35 miliar setelah keuntungan tertinggi dalam 13 bulan menarik para pembeli.
Penawaran obligasi itu merupakan yang pertama sejak Gunernur Bank Sentral Ben S. Bernanke mengatakan pekan lalu bahwa bak tersebut kemungkinan menahan langkahnya untuk melakukan pembelian jika pertumbuhan ekonomi menguat .
Sementara itu, OPEC tidak mau mengubah kuota produksinya pada pertemuan pekan ini, menurut sejumlah delegasi pertemuan OPEC.
“Harga saham semakin terpukul dan minyak anjlok, karena kekhawatiran atas langkah bank sentral AS,” ujar Stephen Schork, presiden Schork Group Inc. di Villanova, Pennsylvania.
Sekali lagi, katanya, Ben Bernanke merupakan penentu yang lebih utama atas apa yang terjadi di pasar minyak mentah ketimbang OPEC.
Harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Juli turun US$1,88 menjadi US$93,13 per barel di bursa New York Mercantile Exchange.
Posisi itu merupakan pembayaran terendah sejak 1 Mei. Volume semua kontrak yang diperdagangkan sebesar 4,6% di atas rata-rata 100 hari pada pukul 4:33 pagi waktu setempat WIB sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (30/5/2013).