Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KARET: Melemah, Khawatir Permintaan China Turun

BISNIS.COM, JAKARTA--Harga karet alam dalam perdagangan berjangka masih tidak menentu diantara keuntungan atau kerugian.

BISNIS.COM, JAKARTA--Harga karet alam dalam perdagangan berjangka masih tidak menentu diantara keuntungan atau kerugian.

Hal itu disebabkan investor masih menimbang kelemahan dalam yen, yang meningkatkan daya tarik kontrak dalam mata uang Jepang. Selain itu, masih ada kekhawatiran ada permintaan karet dari China akan turun.

Kontrak untuk pengiriman Oktober sedikit berubah pada 265,7 yen per kg atau US$2,61 per kg pada pukul 11.24 waktu Tokyo atau 9.24 WIB, setelah diperdagangkan diantara 264,5 yen dan 269,5 yen di Tokyo Commodity Exchange.

Untuk pengiriman November, tercatat di bursa hari ini, diperdagangkan pada 268 yen setelah pembukaan di 267,7 yen.

Yen menekan kenaikan selama tiga hari, melemah sebanyak 1% terhadap dolar AS sebelum data kepertcayaan konsumen AS dirilis.

Sebuah laporan menunjukkan pekan lalu bahwa manufaktur China telah mengkerut pada Mei untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan, meningkatkan kekhawatiran bahwa permintaan akan melemah dari negara konsumen karet terbesar tersebut.

"Karet telah mengikuti pergerakan yen selama hari terakhir, sementara prospek perlambatan permintaan di China telah membebani pasar," kata Kazuhiko Saito, seorang analis di broker Fujitomi Co di Tokyo.

Karet untuk pengiriman September di Shanghai Futures Exchange turun 0,2% menjadi 19.075 yuan (US$3,1 per kg). Karet Thailand (FoB) turun 0,6% ke 90,65 baht (US$3,03 per kg), menurut Institut Penelitian Karet Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sepudin Zuhri
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper