BISNIS.COM, JAKARTA—Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun hingga hari kelima yang merupakan penurunan terlama dalam satu tahun, sementara itu negara Uni Emirat Arab menyatakan permintaan global akan tetap “relatif melemah.”
Negara pengekspor minyak mentah yang tergabung dalam OPEC diperkirakan akan mempertahankan target pasok minyak mentah mereka hingga 31 Mei.
Volume perdagangan berjangka turun 1% di bursa New York sehingga memperpanjang penurunan sebesar 2% pada minggu lalu. Perdagangan ditutup kemarin akibat libur perayaan Memorial Day.
Konsumsi minyak mentah dunia tahun ini akan mencapai sekitar 800.000 barel per hari atau lebih besar dari tahun 2012 sementara harga saat ini “sudah pas dan adil,” ujar Suhail Mohammed Al Mazrouei, menteri energi Uni Emirat Arab sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (28/5/2013).
Harga minyak WTI untuk pengiriman Juli turun 92 sen menjadi US$93,23 per barel di bursa New York Mercantile Exchange meski menyentuh US$93,91 pukul 9:34 pagi waktu Sydney. Transaksi kemarin akan dibukukan bersama perdagangan hari ini untuk keperluan pembayaran.
Sementara harga naik 0,5% bulan ini setelah turun 3,9% pada April.
Harga minyak Brent untuk pembayaran Juli turun 2 sen menjadi US$102,62 per barel di bursa ICE Futures Europe London kemarin. Minyak dengan benchmark Eropa itu di tutup dengan harga premium US$8,85 pada perdagangan berjangka WTI kemarin sekaligus merupakan spread terluas sejak 15 Mei. (mfm)