Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ANALISIS INVESTASI: Saatnya Masuk Atau Tinggalkan Pasar Saham?

BISNIS.COM, JAKARTA—Pergerakan bursa global dan Asia yang melemah membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) juga sulit mencetak kenaikan tajam pada hari ini (27/5/2013).

BISNIS.COM, JAKARTA—Pergerakan bursa global dan Asia yang melemah membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) juga sulit mencetak kenaikan tajam pada hari ini (27/5/2013).

Penurunan yang terjadi di AS dan Eropa pada akhir pekan lalu akibat dari kebijakan The Federal Reserve terkait pemberian stimulus serta melihat turunnya data manufaktur China yang di luar estimasi.

Sejumlah analis mengingatkan untuk berhati-hati terhadap koreksi yang akan terjadi pada indeks hari ini. Lalu, apakah ini saat yang tepat untuk masuk saham? Atau justru saat yang tepat untuk keluar?

 

Berikut sejumlah kondisi bursa dan prediksi yang dihimpun redaksi Bisnis.com:

Prediksi Trust Securities

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menilai banyaknya sentimen negatif bisa dimanfaatkan untuk profit taking, apalagi posisi IHSG sudah berada pada level overbought.

“IHSG sangat rentan terkoreksi. Untuk sementara, investor bisa wait and see terlebih dahulu. Karena, meskipun indeks rentan terkoreksi tetap ada saham-saham yang memberikan gain. Tapi kalau yang mudah panik, lebih baik masuk reksadana dulu saja,” ungkapnya kepada Bisnis, Senin (27/5/2013)

Reza memperkirakan pada hari ini indeks bergerak pada kisaran 5.065-5.108 untuk level support dan 5.207-5.216 untuk level resisten.

Prediksi MNC Securities

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang juga memperkirakan IHSG bergerak konsolidasi dan berada pada kisaran 5.132-5.198. Hal tersebut, lanjutnya, terjadi seiring mulai masuk libur musim panas dan berakhirnya musilm laporan keuangan.

“Akan sulit mendapatkan IHSG bergerak naik tajam dalam satu hari perdagangan, sehingga cukup bijak jika perlahan pola investasi berubah menjadi pola trading jangka pendek. Hal itu untuk mengantisipasi sewaktu-waktu terjadi pull back,” ungkapnya.

Prediksi Universal Broker Indonesia

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo memperkirakan indeks akan bergerak bervariasi pada kisaran 5.085-5.175. Hanya penutupan diatas resisten 5.175 yang akan mengakhiri tren turun jangka pendek yang tengah berlangsung.

“Sentimen regional terlihat masih minim, setelah pelaku pasar di Bursa Asia cenderung wait and see menjelang libur Bursa New York nanti malam. Sentimen yang ada malah cenderung negatif, menyusul koreksi 3,5 persen yang tengah berlangsung pada indeks Nikkei akibat penguatan Yen. Minimnya sentimen ini, diperkirakan bakal membuat pasar rawan aksi profit taking,” jelasnya.

Bursa Asia

Saham-saham di Asia melemah, seiring dengan saham-saham di Jepang yang melanjutkan pelemahannya lebih dari setahun, dan penguatan nilai tukar yen membuat outlook laba bersih untuk para eksportir Jepang turun dan China memberikan sinyal akan mentoleransi lambatnya pertumbuhan ekonomi.

Indeks MSCI Asia Pacific dibuka turun 1,3% ke level 136,82 pada Senin (27/5/2013) pukul 09.17 waktu Tokyo atau pukul 07.17 WIB.

Bursa Indonesia

Pada penutupan akhir pekan lalu, Jumat (24/5/2013) menguat 0,66% atau 33,69 poin ke level 5.155,09. Indeks bergerak pada kisaran 5.130,57-5.174,67. Dari 464 saham yang diperdagangkan, 188 saham menguat, 85 saham melemah, 191 saham stagnan.

Bursa Negara Berkembang

Sebagian besar saham di negara berkembang jatuh pada pekan lalu, ke level terendah dalam pekan kedua, seiring dengan turunnya saham-saham produsen komoditas mulai dari OAO Gazprom hingga Vale SA.

Indeks MSCI Emerging Market naik kurang dari 0,1% ke 1.026,68. Sebanyak 375 saham jatuh, dan 326 saham naik. Indeks turun 1,8% selama sepekan lalu.

Bursa AS

Sebagian besar saham di AS melemah pada akhir pekan lalu seiring para investor mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi dengan melihat rencana Federal Reserve yang akan mengurangi pemberian stimulus.

Indeks Standard&Poor’s 500 turun 0,1% ke 1.649,60 pada perdagangan Jumat pukul 16.00 waktu New York, atau Sabtu pukul 03.00 WIB.

Sementara itu indeks Dow Jones Industrial Average naik 8,6 poin atau 0,1% ke level 15.303,10.

Bursa Eropa

Saham-saham di Eropa mencatatkan penurunan pertama mingguan lebih dari 1 bulan seiring investor mendebat kapan Federal Reserve akan mempertimbangkan kembali stimulus dan data manufaktur China yang jatuh secara tidak terduga. Indeks Stoxx Europe 600 jatuh 1,7% ke 303,35 pada pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper