BISNIS.COM, JAKARTA—Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) jatuh paling dalam dalam tiga minggu seiring laporan pemerintah yang menunjukkan pasokan bensin (gasoline) AS naik secara tidak terduga dan stok minyak mentah turun dari yang diharapkan.
Kontrak berjangka turun 2% setelah Energy Information Administration mengatakan cadangan gasoline naik 3,02 juta barel menjadi 220,7 juta.
Pasokan diperkirakan turun 300.000 barel, berdasarkan rata-rata estimasi 11 analis yang disurvei Bloomberg. Pasokan minyak turun 338.000 barel ke 394,6 juta. Harga turun seiring dengan penguatan dolar.
“Pasar membebani pasar sepanjang penguatan dolar. Meskipun ada penurunan, kita melihat hampir 395 juta barel minyak mentah, dan itu lebih dari cukup,” ujar Gene McGillian, Analis dan Broker Tradition Energy, seperti dikutip Bloomberg hari ini, Kamis (23/5/2013).
WTI untuk pengiriman Juli turun US$1,9 ke US$94,28 per barel di New York Mercantile Exchange. Angka tersebut merupakan penurunan terbesar sejak 1 Mei. Seluruh volume kontrak diperdagangkan 12% di atas rata-rata perdagangan 100 hari.
Adapun gasoline untuk pengiriman Juni turun 2,64 sen atau 0,9% ke US$2,819/liter. Volume perdagangan 25% di atas rata-rata perdagangan 100 hari.
“Saat ini jumlah gasoline cukup membuat investor puas terhadap cadangan dalam waktu dekat dan musim pengiriman selanjutnya,” ungkap Michael Lynch, President of Strategic Energy & Economic Research di Winchester, Massachusetts.