Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SAMUDERA INDONESIA Kaji Penerbitan Obligasi

BISNIS.COM, JAKARTA-- Emiten pelayaran, PT Samudera Indonesia Tbk tengah mengkaji pencarian sumber pendanaan eksternal berupa penerbitan obligasi maupun right issue setelah memutuskan untuk tidak menerima pinjaman perbankan tahun ini.Direktur Keuangan

BISNIS.COM, JAKARTA-- Emiten pelayaran, PT Samudera Indonesia Tbk tengah mengkaji pencarian sumber pendanaan eksternal berupa penerbitan obligasi maupun right issue setelah memutuskan untuk tidak menerima pinjaman perbankan tahun ini.

Direktur Keuangan Samudera Indonesia Anwarsyah Batubara mengatakan beban bunga pinjaman perbankan yang tinggi menekan kinerja keuangan perseroan sehingga opsi penerbitan surat utang (obligasi) maupun right issue menjadi sumber pendanaan alternatif.

"Sedang kami bahas, diharapkan hasilnya sudah bisa diputuskan pada kuartal III nanti. Opsi obligasi yang kemungkinan besar akan kami pilih, namun right issue juga berpeluang apalagi kondisi pasar modal sedang baik-baiknya. Tapi liat sajalah nanti," ujarnya usai RUPST Samudera Indonesia, Rabu (22/5/2013).

Sayangnya, Batubara enggan menyebutkan seberapa besar dana yang ditargetkan dari aksi korporasi yang direncanakan untuk mendukung rencana investasi dan ekspansi bisnis tahun ini.

Salah satu rencana ekspansi bisnis perseroan tahun ini adalah pembangunan terminal peti kemas di Kalimantan yang diestimasi bakal menelan investasi mencapai Rp500 miliar, sementara belanja modal yang dialokasikan tahun ini hanya US$15 juta atau sekitar Rp147 miliar.

Belum lagi rencana perseroan yang akan meningkatkan kapasitas layanan petikemas mencapai 900.000 TEU's serta penambahan alat bongkar muat berupa container crane (CC) dan rubber tyred gantry crane (RTG).

Sementara berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2013, emiten berkode saham SMDR itu membukukan rugi bersih sebesar US$3,2 juta, naik 37,62% dari periode tahun sebelumnya sebesar US$2,31 juta.

Namun laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk juga tercatat naik 56,24% menjadi US$1,8 juta pada kuartal I/2013.

Pendapatan SMDR tiga bulan pertama 2013 juga menurun tipis 8,74% menjadi US$122,15 juta, kendati demikian terjadi  penurunan pada pos beban jasa dan beban keuangan perseroan.

Adapun penurunan pendapatan dari jasa penanganan peralatan peti kemas dan muatan yang anjlok hingga 40,01% menjadi US$10,86 juta pada kuartal I/2013 dari US$18,11 juta (YoY), menjadi lini usaha perseroan yang terbesar mengalami penurunan kinerja.

Masli Mulia, Direktur Utama Samudera Indonesia, mengungkapkan kinerja negatif tiga bulan pertama tahun ini masih terpengaruh kondisi perekonomian global yang belum stabil dan pergerakan harga minyak dunia yang berdampak langsung terhadap harga bahan bakar kapal.

"Kinerja ini [kuartal I/2013] masih keberlanjutan dari tahun lalu. Kenaikan harga bahan bakar kapal memicu peningkatan beban saja yang signifikan sehingga laba bersih turun menjadi US$9,4 juta," tuturnya.

Adapun kinerja perseroan sepanjang tahun lalu mengalami perlambatan, dimana pendapatan hanya tumbuh 5% menjadi US$614 juta dari tahun sebelumnya US$ 585,5 juta.

Sementara laba bersih turun hingga 43,3% dari tahun sebelumnya yang mencapai US$16,6 juta.  (ra)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper