Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,93% atau 66 poin ke level 7.246 pada perdagangan Kamis (16/5/2024). Saham BRPT, ASII, BBNI, dan CUAN naik pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 312 saham menguat, 210 saham melemah, dan 250 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.201-7.270. Kapitalisasi pasar tercatat naik mencapai Rp12.332 triliun.
Saham-saham milik Prajogo Pangestu seperti PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) naik hingga 24,76% pada perdagangan hari ini ke level Rp1.285 per saham.
Lalu saham-saham Prajogo Pangestu lainnya juga naik seperti TPIA naik 0,27%, CUAN naik 5,10%, BREN naik 4,01%, dan PTRO naik 5,59%.
Lalu saham lain seperti ASII naik 3,97%, BBNI naik 3,48%, dan ADRO naik 1,77% pada penutupan perdagangan hari ini.
Tim Riset Pilarmas Sekuritas menjelaskan penguatan indeks salah satunya diperkuat oleh ekspektasi jika Federal Reserve akan memulai memotong suku bunga. Hal ini ditopang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang memberikan harapan akan pemangkasan suku bunga acuannya.
Baca Juga
Ekspektasi tersebut dilatarbelakangi dari data inflasi yang turun dari sebelumnya 0,4%, menjadi 0,3% MoM dan secara YoY yang turun dari sebelumnya 3,5% menjadi 3,4%. Hal ini memicu sikap pelaku pasar yang meningkatkan spekulasi bahwa the Fed AS akan menurunkan suku bunga kebijakannya pada pertemuan bulan September tahun ini.
Dari dalam negeri sentimen terhadap IHSG datang dari Bank Indonesia yang menyampaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I/2024 sebesar 1,89% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan IV/2023 yang sebesar 1,74% (yoy).
Penjualan properti residensial tumbuh 31,16% (yoy), meningkat signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,37% (yoy) yang didorong peningkatan penjualan pada seluruh tipe rumah.
Hal ini mengindikasikan daya beli masyarakat membaik dan BI mengungkapkan hasil survei juga menunjukkan bahwa sumber pembiayaan pembangunan properti residensial, terutama berasal dari dana internal pengembang dengan pangsa 72,93%.
Sementara itu, dari sisi konsumen, pembelian rumah primer mayoritas dilakukan melalui skema pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dengan pangsa sebesar 76,25% dari total pembiayaan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.