Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SARATOGA Otmistis di Tiga Sektor Utama

BISNIS.COM, JAKARTA – PT Saratoga Investama Sedaya (Saratoga) optimistis investasinya di tiga sektor utama, yaitu produk dan jasa layanan konsumer, infrastruktur, dan sumber daya alam akan terus bertumbuh secara positif dalam 3-5 tahun mendatang.

BISNIS.COM, JAKARTA – PT Saratoga Investama Sedaya (Saratoga) optimistis investasinya di tiga sektor utama, yaitu produk dan jasa layanan konsumer, infrastruktur, dan sumber daya alam akan terus bertumbuh secara positif dalam 3-5 tahun mendatang.

Hal itu didukung oleh kuatnya fundamental ekonomi dan tingginya konsumsi domestik Indonesia. Tahun ini konsumsi domestik diperkirakan  akan berkontribusi hingga 55% dari produk domestik brutto (PDB) nasional.

Komisaris Utama Saratoga Edwin Soerjadjaya mengatakan dalam 5 tahun terakhir aset Saratoga telah meningkat lebih dari 3 kali. Jumlah anak perusahaan di bawah kendali Saratoga saat ini sebanyak 15 perusahaan dengan lebih dari 30.000 karyawan.

Beberapa anak perusahaan tercatat berhasil mengalami pertumbuhan bisnis yang cepat, seperti PT Mitra Pinasthika Mustika (MPM). Dalam 2 tahun terakhir asetnya meningkat dari Rp2,59 triliun menjadi Rp 9,07 triliun.

"Ruang bagi pertumbuhan bisnis  aset-aset investasi yang kami kelola masih sangat besar. Untuk itu kami secara aktif terus melakukan investasi baru agar Saratoga tumbuh secara maksimal," kata Edwin dalam siaran pers Saratoga, Rabu (22/2013).

Melalui strategi pengelolaan portofolio yang aktif, beberapa aset investasi Saratoga menjadi pemain utama di sektor bisnisnya masing-masing, misalnya PT Adaro Energy Tbk di sektor pertambangan dan energi, serta PT Tower Bersama Tbk yang berbisnis infrastruktur telekomunikasi.

Presiden Direktur Saratoga Sandiaga S. Uno mengungkapan sejak dikelola Saratoga produksi batubara Adaro telah meningkat dari sekitar 14 juta ton per tahun menjadi diatas 50 juta ton di tahun 2013.

Adaro juga menjadi perusahaan pertambangan dan energi terintegrasi dengan biaya produksi paling rendah. Di kuartal I-2013, pendapatan Adaro mencapai US$ 740,6 juta dengan laba bersih sebesar US$ 41,6 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper