Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS Bergerak Turun, Terpicu Pengurangan Stimulus The Fed

BISNIS.COM, JAKARTA—Harga emas turun dipicu kekhawatiran Bank Sentral AS akan mengurangi stimulus sebagai pertanda ekonomi akan membaik di tengah pengurangan kepemilikan emas oleh investor.

BISNIS.COM, JAKARTA—Harga emas turun dipicu kekhawatiran Bank Sentral AS akan mengurangi stimulus sebagai pertanda ekonomi akan membaik di tengah pengurangan kepemilikan emas oleh investor.

Harga emas mulai terkoreksi setelah naik ke posisi tertinggi sejak Juni tahun lalu. Di pasar sport, harga komoditas itu turun 0,7% menjadi US$1.384,27 per troy ounce (US$44,51/gram)  dari US$$1.390,98  (US$44,72/gram) pada pukul 11:53 pagi waktu Singapura atau pukul 10:53 WIB.

Harga tersebut turun menjadi US$1.338,85 kemarin yang merupakan harga terendah sejak 18 April sebelum ditutup naik 2,5% lebih tinggi setelah Moody’s Investors Service menyatakan bahwa AS diduga akan menghadapi penurunan kepercayaan. Sementara harga logam mulia untuk pengiriman Juni naik 0,4% menjadi US$1.389 di pasar Comex New York.

Charles Evans, President Bank Sentral Chicago, kemarin mengatakan bahwa ekonomi AS  dalam kondisi yang lebih baik  dan pertumbuhan akan bertahan hingga 2014. Pernyataan itu memicu spekuliasi bahwa bank sentral akan mengurangi pembelian sekuritas bulanan yang dipatok US$$85 miliar.

Harga emas turun 17% tahun ini bulan lalu akibat melemahnya kepercayaan investor pada nilai logam mulia di tengah membaiknya pertumbuhan dan penguatan nilai saham.

“Jika ada pembicaraan soal stimulus maka hal itu akan menahan peningkatan harga,” ujar David Lennox, seorang analis sumber daya dari Fat Prophets, Sydney. Penjualan produk bernilai tukar “akan mendapat tekanan harga”, ujarnya sebagaimana dikutip Bloomberg hari ini, Selasa (20/5/2013).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper