BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan penerbangan AirAsia X Bhd., maskapai rute jarak jauh berbiaya murah terbesar di Asia, mulai menarik minat investor dengan melakukan penawaran saham perdana (IPO) senilai US$300 juta.
Perusahaan penerbangan berusia lima tahun itu berencana menawarkan 790,1 juta saham untuk meraup antara US$250 hingga US$300 juta, menurut dokumen yang diperoleh Bloomberg News. Maskapai berkantor pusat di kawasan Sepang, Malaysia itu berencana memulai perdagangan saham di bursa saham Kuala Lumpur pada 10 Juli, menurut dokumen itu sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (23/5/20013).
Menurut dokumen tersebut, hasil IPO akan digunakan untuk membiayai pembelian pesawat baru setelah AirAsia X menerima pengiriman 7 pesawat jenis A330 produksi Airbus SAS tahun ini. Pembelian pesawat itu akan memperkuat armada 11 pesawat yang ada saat ini, menurut CEO Air Asia, Azran Osman-Rani pada Maret lalu.
Dari jumlah saham yang akan dijual, 75% di antaranya merupakan saham baru dan sisanya dari tiga pemeganga saham yang ada saat ini, menurut dokumen tersebut. CIMB Group Holdings Bhd., Malayan Banking Bhd., Credit Suisse Group AG dan Morgan Stanley merupakan koordinator global untuk IPO. Sedangkan Barclays Plc, BNP Paribas SA, Citigroup Inc., CLSA Ltd. dan HSBC Holdings Plc ikut membantu menangani penawaran saham, menurut dokumen itu.
Saham AirAsia naik 1,7% di bursa Kuala Lumpur pada hari ini pukul 10:55 pagi waktu setempat dan diperkirakan akan mencatat rekor tertinggi sejak 23 Oktober tahun lalu. (bas)
_1652851581.jpg?w=184&h=104)
