BISNIS.COM, LONDON -- Investec Securities mengatakan pasar bijih besi akan menghindari surplus pasokan "jangka pendek”. Hal itu diperkirakan setelah permintaan China untuk bahan baku pembuatan baja membantu menyerap produksi tambahan.
"Tidak seperti beberapa komentator pasar lainnya, kita tidak memakai pandangan bahwa pasar bijih besi akan kelebihan pasokan material dalam waktu dekat," kata analis Hunter Hillcoat di London.
Produsen terbesar di dunia menganggarkan US$250 miliar untuk tambang baru Hal itu mengancam kemerosotan harga untuk komoditas yang sudah diperkirakan akan turun selama bertahun-tahun, setidaknya 3 tahun berikutnya.
Sesuai dengan harga dari Steel Index Ltd, bijih besi dengan kandungan 62% di pelabuhan Cina Tianjin turun 6,8% menjadi US$135,10 per metrik ton kering tahun ini.
Sementara pasokan bijih besi yang dikirim lewat laut akan melebihi permintaan sebanyak 100 juta ton pada tahun 2015, pengiriman tersebut akan semakin menggantikan produksi di Cina sebagai pembeli terbesar. Bijih besi menjadi kargo utama untuk kapal Capesize, yang masing-masing mampu mengangkut lebih dari 150.000 ton.(Bloomberg/Giras Pasopati)