BISNIS.COM,JAKARTA -- Erik Meijer resmi menjabat sebagai salah satu direksi Garuda Indonesia (Persero) Tbk, setelah lama digosipkan menggantikan Elisa Lumbantoruan.
“Sementara ini, belum ada pembagian tugas khusus bagi semua direksi, kecuali posisi direktur utama yang telah dijabat Emirsyah Satar. Nanti akan dilakukan rapat lagi di internal untuk menentukan siapa direktur keuangan, direktur pemasaran, dan lain-lain,” ujar Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, Jumat (26/4).
RUPST Garuda mengangkat Erik mantan Direktur and Chief Commercial Officer PT Indosat Tbk (ISAT) itu sebagai direktur tidak terafiliasi, dan menggantikan Elisa Lumbantoruan dengan 98% suara.
Sesuai hasil penghitungan suara, RUPST menyetujui penunjukan pria bernama lengkap Frederick Johannes Erik Meijer itu menjadi direktur di Garuda.
“Ini sesuai ketentuan di pasar modal, juga menyepakati penggantian dua orang komisaris, ada 98% suara yang sepakat,” kata Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar.
Dia menyebutkan dalam RUPS disepakati penggantian dua orang komisaris dan satu orang direktur, dan kesepakatan diambil dari 98% suara.
“Garuda ke depan cukup menantang. Perlu banyak terobosan. Saya sendiri belum terlalu mengenal Erik Meijer. Karena menerima penugasan pemegang saham, kita harus bisa kerja sama,” tambahnya.
Pengangkatan Erik ini sudah diprediksi sebelumnya, karena telah melewati uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) dan mendapat dukungan penuh dari Kementerian BUMN.
Selama ini Erik lebih dikenal sepak terjangnya di industri telekomunikasi Indonesia. Di Telkomsel dengan posisi terakhir VP Marketing dan CRM. Setelah itu menjadi Wakil Direktur Utama Bakrie Telecom. Di kedua operator ini, Erik mampu mengangkat merek dan reputasi kedua perseroan.
Di Indosat, Erik baru bergabung pada Mei 2012. Bergabungnya suami dari artis Maudy Koesnaedi ini sebenarnya belum terbukti mengembalikan operator ini ke masa jayanya karena baru saja menjabat.
Jika dilihat dari sisi keuangan, kinerja Indosat secara bottom line tidak menggembirakan pada 2012.
Selama 2012 Indosat membukukan laba bersih sebesar Rp417,4 miliar atau turun 52,5% dibandingkan periode 2011 sebesar Rp879,7 miliar.
Namun, secara topline perseroan pada 2012 berhasil mendapatkan pendapatan usaha sebesar Rp22,71 triliun, atau naik 10,4% dibandingkan dengan 2011 sebesar Rp20,57 triliun .
Dengan pergantian ini, susunan direksi Garuda menjadi Emirsyah Satar sebagai direktur utama, sedangkan kursi direksi diisi oleh sejumlah nama, seperti Faik Fahmi, Handrito Hardjono, Heriyanto Agung Putra, Batara Silaban, Judi Rifajantoro, Capt. Novijanto Herupratomo, dan Frederick Johannes Erik Meijer.
Selain itu, RUPST memberhentikan dengan hormat Sonatha Halim Jusuf dan Bambang Wahyudi sebagai komisaris. Perseroan juga mengangkat Chris Kanter dan Bagus Rumbogo sebagai anggota dewan komisaris.
Dengan perubahan ini, susunan dewan komisaris adalah Bambang Susantono menjadi Komisaris Utama, sedangkan dewan komisaris diisi oleh Betty S. Alisjahbana, Peter F. Gontha, Wendy Aritonang, Bagus Rumbogo, dan Chris Kanter. (Foto:detik.com)