BISNIS.COM, NEW YORK---Saham-saham AS yang jatuh untuk hari ketiga membawa kepada situasi kemerosotan terpanjang Indeks Standard & Poor`s 500 dalam setahun terakhir setelah Siprus menolak bank-deposit retribusi diperlukan untuk mengamankan dana bailout Eropa.
Treasuries menguat dan euro diperdagangkan pada level terendah 4t bulan terhadap dolar AS.
The S&P 500, yang pekan lalu naik dua poin sejak 2007, kehilangan 0,2% sore kemarin di New York setelah hampir tiga saham AS jatuh untuk setiap dua yang naik.
Treasury yields berjangka 10 tahun turun 5,5 basis poin menjadi 1,90% dan mata uang bersama 17 negara Eropa melemah 0,9% menjadi $ 1,2844, setidaknya sejak November.
Adapun saham India paling anjlok bulan ini setelah sekutu pemerintah terbesar menarik diri dari koalisi yang berkuasa. Minyak dan bensin merosot paling rendah setidaknya tercatat 1,7%.
Ekuitas terus terancam kerugian setelah Bank Sentral Eropa hanya ingin menyediakan likuiditas ke Siprus dalam aturan yang ada.
Presiden Siprus Nicos Anastasiades sendiri gagal untuk mengamankan dukungan parlemen untuk memaksakan dukungan deposan, sebuah syrat utama dari para pejabat Eropa sebagai imbalan atas dana penyelamatan.
Kekhawatiran terhadap negara kepulauan Mediterania pada pertumbuhan wilayah euro ikut membayangi pertumbuhan pembangunan rumah AS dan lonjakan dalam membangun izin ke tingkat tertinggi dalam hampir 5 tahun.
"Jelas situasi di Eropa tidak kita inginkan," kata John Manley dari Wells Fargo Fund di New York. (ra)