Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR SUN: Berpotensi Kembali Tertekan Akibat Sentimen Eksternal

BISNIS.COM, JAKARTA-Meningkatnya kembali kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi global berpotensi memberikan tekanan terhadap pasar surat utang domestik pada perdagangan hari ini, Senin (18/3/2013).Dari dalam negeri, masih tingginya ekspektasi inflasi

BISNIS.COM, JAKARTA-Meningkatnya kembali kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi global berpotensi memberikan tekanan terhadap pasar surat utang domestik pada perdagangan hari ini, Senin (18/3/2013).

Dari dalam negeri, masih tingginya ekspektasi inflasi sepanjang 2013 juga bakal mempengaruhi pergerakan pasar obligasi.


Menurut Ariawan, analis obligasi PT Sucorinvest Central Gani,  angka kepercayaan konsumen di AS yang dirilis akhir pekan lalu mengalami penurunan di luar perkiraan. Hal itu dinilai bakal memunculkan kembali kekhawatiran akan melambatnya pemulihan ekonomi di negara tersebut.

"Kekhawatiran terhadap krisis di Eropa juga meningkat seiring adanya pungutan yang belum pernah terjadi
sebelumnya pada deposito bank di Siprus yang berpotensi mendorong krisis di Eropa. Perbankan di Siprus akan melakukan pungutan pada deposito untuk membantu pembayaran bailout di negara tersebut," katanya dalam riset harian, Senin (18/3/2013).

Sentimen tersebut, sambungnya, memicu pelemahan nilai tukar Euro terhadap dolar AS dan mendorong pelemahan bursa saham Asia pada pembukaan perdagangan pagi ini.

"Meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi eksternal serta masih tingginya ekspektasi inflasi Indonesia pada tahun ini berpotensi memberikan tekanan terhadap pergerakan pasar surat utang domestik".

Pada perdagangan akhir pekan lalu, pasar surat utang Indonesia melanjutkan pelemahan seiring masih tingginya ekspektasi inflasi 2013. Yield SUN mengalami kenaikan di sepanjang kurva yang mana rata-rata yield naik sebesar 3 basis poin pada perdagangan hari Jumat (15/3/2013).

Yield SUN acuan bertenor 10 tahun naik 2 basis poin dan ditutup di level 5,47% pada akhir pekan lalu.

Seri FR0064 tercatat menjadi SBN teraktif di pasar sekunder dengan total volume perdagangan mencapai Rp844,3 miliar. Seri AGII02 menjadi obligasi korporasi yang paling banyak ditransaksikan di pasar dengan total volume perdagangan mencapai Rp78,0 miliar.

Sementara itu, pergerakan yang sideways dalam rentang yang terbatas kembali terjadi pada pasar obligasi pemerintah berdenominasi dolar AS akhir pekan lalu di tengah minimnya volume perdagangan di pasar sekunder seiring beberapa investor yang masih wait and see terhadap rencana penerbitan obligasi global oleh pemerintah.

Yield Indo-17, Indo-22, dan Indo-42 masing–masing masih ditutup di level 2,29%, 3,39%, dan 4,75%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Sumber : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper