Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba ARWANA CITRAMULIA Tahun 2012 Melonjak

BISNIS.COM, JAKARTA—Produsen keramik PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) membukukan laba bersih sebesar Rp158,6 miliar sepanjang 2012 atau tumbuh 65,4% dibandingkan dengan realisasi 2011 sebesar Rp95,9 miliar.

BISNIS.COM, JAKARTA—Produsen keramik PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) membukukan laba bersih sebesar Rp158,6 miliar sepanjang 2012 atau tumbuh 65,4% dibandingkan dengan realisasi 2011 sebesar Rp95,9 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan 2012 dalam iklan yang dipasang di koran Bisnis Indonesia edisi Rabu (13/3/2013), laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp156,4 miliar, sedangkan untuk kepentingan nonpengendali sebesar Rp2,2 miliar.

Melonjaknya pencapaian laba bersih itu ditopang dari pertumbuhan penjualan bersih sebesar 20,3% menjadi Rp1,11 triliun dari posisi 2011 sebesar Rp922,8 miliar.

Sementara itu, aset perseroan juga meningkat 12,7% dari Rp831,5 miliar pada 2011 menjadi Rp937,3 miliar pada tahun lalu.

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Arwana Rudy Sujanto menuturkan laba bersih yang tumbuh pesat itu diperoleh dari selisih antara peningkatan harga jual produk dengan biaya operasional.

“Harga jual naik 5%—7% karena didorong penaikan harga gas pada pertengahan tahun lalu. Meskipun biaya operasional juga naik, marjin laba perusahaan masih tetap di atas sehingga kinerja perusahaan juga tumbuh,” ungkapnya kepada Bisnis akhir Februari lalu.

Faktor lain melonjaknya pertumbuhan laba bersih adalah menurunnya beban bunga pinjaman bank dari tahun ke tahun.

Pada 2011, bunga pinjaman yang harus dibayarkan mencapai Rp20 miliar, sedangkan pada tahun lalu perseroan hanya membayar sekitar Rp12 miliar.

“Bahkan, pada tahun ini kami targetkan beban bunga yang harus dibayarkan hanya sekitar Rp5 miliar karena perseroan berusaha mempercepat pelunasan pinjaman perbankan,” ujarnya.

Dia menjelaskan volume penjualan tumbuh 15% atau berada di atas rata-rata industri keramik secara nasional yang berada di kisaran 11%—13%. Saat ini, pangsa pasar produk keramik Arwana tercatat sekitar 15%—16% dari total konsumsi nasional.

Arwana akan menggenjot kapasitas produksi keramik menjadi 45 juta m² pada tahun ini atau tumbuh 10% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebanyak 41,37 juta m².

Peningkatan kapasitas produksi tersebut dapat terealisasi karena beroperasinya pabrik baru di Palembang, Sumatra Selatan, yang ditargetkan bisa beroperasi pada Juli 2013.

Pabrik dengan investasi sebesar Rp200 miliar tersebut diproyeksikan mampu memproduksi keramik sebanyak 8 juta m² per tahun.

Menurutnya, perseroan memiliki tiga unit pabrik di Tangerang (plant I), Serang (plant II), dan Gresik (plant III) dengan kapasitas 41,37 juta m² per tahun

Dengan mulai beroperasinya pabrik baru tersebut pada pertengahan tahun ini, maka kapasitas produksi pabrik Arwana ditargetkan mampu memproduksi 50% dari total kapasitas pabrik.

“Permintaan produk keramik semakin meningkat karena didorong tumbuhnya pembangunan infrastruktur, seperti perumahan dan apartemen,” katanya.

Saat ini, ujar Rudy, proses pembangunan pabrik itu sudah mencapai 80% untuk struktur bangunan dan pondasi mesin. Sejak awal 2012, perseroan telah membeli tanah seluas 10 hektare untuk membangun pabrik itu.

Setelah membeli tanah, perseroan melakukan pengadaan mesin dan alat pendukung produksi lainnya. Dana investasi pabrik sebesar Rp200 miliar itu berasal dari dua sumber, yakni kas internal dan pinjaman bank. “Komposisinya adalah 35% kas internal, sedangkan 65% utang bank,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper