JAKARTA--Harga surat berharga syariah negara ritel alias sukri 005 menguat menjadi 102,25 setelah kembali mencatatkan diri sebagai seri teraktif pada perdagangan kemarin atau 4 hari berturut-turut.
Berdasarkan data perdagangan over the counter (OTC) yang dikutip, Selasa (5/3/2013), seri SR005 masih menjadi SBN dengan transaksi teraktif di pasar sekunder mengalahkan SUN seri benchmark.
SR005 mencatatkan volume perdagangan sebesar Rp2,2 triliun atau naik dari volume pada perdagangan sebelumnya Rp1,6 triliun. Pada perdagangan perdana di pasar sekunder, volume transaksi SR005 tercatat mencapai Rp17,4 triliun.
Harga Sukri 005 tersebut tercatat naik dari posisi sehari sebelumnya pada level 101,50 sehingga menekan tingkat imbal hasilnya menjadi 5,18% dari posisi di pasar perdananya sebesar 6%.
Berdasarkan catatan Bisnis, hal tersebut lazim terjadi pada masa awal perdagangan obligasi negara ritel baik obligasi negara ritel (ORI) maupun sukri.
Peningkatan transaksi pada seri surat utang ritel tersebut terjadi akibat perpindahan kepemilikan dari investor ritel kepada investor institusi dan asing.
Investor institusi dan asing akan menyerbu pasar sekunder untuk membeli ORI atau Sukri karena mereka dilarang membeli ORI atau Sukri pada saat di pasar perdana.
Tingkat kupon ORI atau Sukri yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi negara dengan tenor sama menjadi daya tarik ORI atau Sukri di mata investor ritel dan asing.
Sementara itu, pada perdagangan obligasi korporasi, seri ASDF01ACN3 menjadi obligasi yang paling banyak ditransaksikan di pasar dengan total volume perdagangan mencapai Rp128,0 miliar. (ra)
SUKUK RITEL SR005: 4 Hari Ditransaksikan, Harga Naik Jadi 102,25
JAKARTA--Harga surat berharga syariah negara ritel alias sukri 005 menguat menjadi 102,25 setelah kembali mencatatkan diri sebagai seri teraktif pada perdagangan kemarin atau 4 hari berturut-turut.Berdasarkan data perdagangan over the counter (OTC) yang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu