Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS Antam StagnanApakah Ini Indikasi Harga akan Naik?

Harga emas Antam Seminggu Terakhir

Harga emas Antam Seminggu Terakhir

Hari/Tanggal

Perubahan

Harga

Kamis,  4 Okt 2012

+Rp2.000

Rp550.000-Rp589.200

Jumat,  5 Okt 2012

+Rp5.000

Rp555.000-Rp594.200

Senin,  8 Okt 2012

-Rp4.000

Rp551.000-Rp590.200

Selasa, 9 Okt 2012

-Rp1.000

Rp550.00-Rp589.200

Rabu, 10 Okt 2012

-Rp3.000

Rp547.000-Rp586.200

Kamis, 11 Okt 2012

Rp0

Rp547.000-Rp586.200

Sumber: Antam Diolah

JAKARTA: Laju penurunan harga  emas PT Aneka Tambang pekan ini mulai mereda, setelah hari ini (Kamis 11/10/2012) BUMN Tambang itu mematok stagnan harga jual emas di level  Rp547.000-Rp586.200 atau sama dengan harga emas kemarin (Rabu 10/10/2012). Apakah ini indikasi Antam bakal menaikkan harga untuk besok (Jumat 12/10/2012).

Sepertinya, Antam tak rela menderita rugi lebih dalam ketika melihat fakta bahwa harga emas di pasar global dan regional terus merosot, sehingga mengerem laju penurunan harga itu dengan strategi stagnasi.

Sebagai  ‘penguasa’ pasar emas ritel di Tanah Air, Antam bisa leluasa memainkan strategi harga seperti itu: mematok harga stagnan ketika harga emas di global dan regional justru turun.

Sekadar perbandingan harga emas global, berdasarkan indeks Gold 100 Bloomberg, hari ini (Kamis 11/11/2012) turun  US$0,61 ke level US$56,61/gram pada pukul 7:56.

Sementara itu harga emas di bursa logam Hong Kong, berdasarkan indeks HKMEx (Hong Kong Metal Exchange) Gold, turun US$0,13 ke level US$56,69/gram pukul 8:23 WIB.

Pertanda harga naik

Dengan angka penurunan harga sebesar itu, sebenarnya sangat signifikan bagi kita untuk berharap Antam menurunan lagi harga jualnya, sehingga pengoleksi emas bisa melakukan aksi beli.

Namun, kalau kita melihat perkembangan harga emas dalam seminggu terakhir, memang saat inilah yang tepat bagi Antam untuk menghentikan laju penurunan harga.

Bayangkan, Antam mereguk keuntungan dari kenaikan harga Rp7.000 selama Kamis (4/10/2012) dan Jumat (5/10/2012) pekan lalu, yaitu dengan rincian kenaikan harga Rp2.000 pada Kamis dan Rp5.000 pada Jumat.

Sementara itu, pekan ini Antam boleh dibilang merugi Rp8.000 dari akumulasi penurunan harga emas selama tiga hari beruntun,  yaitu Senin (-Rp4.000), Selasa (-Rp1.000), Rabu (-Rp3.000).

Dengan kata lain, dalam seminggu terakhir Antam menderita  ‘tekor’ Rp1.000, karena kenaikan harga Rp7.000 selama Kamis-Jumat pekan lalu langsung tergerus  penurunan harga Rp8.000 selama Senin-Rabu pekan ini.

Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana Antam akan mengambil sikap untuk menetapkan harga emas besok (Jumat 12/11/2012)?

Kita sudah bisa mereka-reka  dengan logika sederhana dengan melihat pergeseran untung rugi selama seminggu terakhir.

Untuk mengembalikan angka ‘tekor’ Rp1.000 menjadi impas, Antam cukup menaikkan harga Rp1.000/gram untuk transaksi besok Jumat.

Masalahnya dari kaca mata dagang, apakah cukup puas hanya mendapatkan  modal impas tanpa meraup keuntungan?  Dengan kata lain, terbuka kemungkinan bagi Antam untuk menetapkan kenaikan harga di atas Rp1.000 guna meraup keuntungan. Dalam bahasa bisnis langkah ini disebut sebagai profit taking.

Beli atau Jual?

Aksi profit taking memang sering dilakukan pada transaksi hari terakhir selama sepekan, baik untuk transaksi valas maupun saham, guna mengamankan cash flow untuk bertransaksi lagi pekan depannya.

Jadi, bersiap-siaplah memanfaat aksi profit taking Antam dengan ikutan melepas emas guna mendapatkan sedikit margin.  

Lalu bagaimana dengan Anda yang berencana membeli emas  di tengah peluang aksi profit taking Antam tersebut?  Langkah paling aman adalah menunggu tingkat kenaikan harga yang dipatok Antam saat melakukan profit taking tersebut?

Yang jelas, beberapa analis yang diriset Bloomberg mengatakan investasi emas menjadi pillihan untuk menghindari kerugian investasi di tengah inflasi yang melanda Eropa dan Amerika Serikat ketika terjadi gelontoran dana untuk meredam krisis.

Pesan yang bisa kita tangkap dari riset itu adalah bahwa ketika permintaan emas melebihi penawaran, maka hukum ekonomi yang berlaku adalah harga emas akan naik. Jadi, tidaklah rugi kita mengoleksi  emas untuk menunggu titik harga tertinggi sebelum dilego. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sutarno
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper