Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AXIATA GROUP: Kaji Upaya Merger Anak Usaha

KUALA LUMPUR, MALAYSIA: Axiata Group Berhad, perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di 9 negara, mengkaji untuk menggabungkan anak usaha yang berada di India dan Bangladesh dengan perusahaan telekomunikasi lokal lainnya.Dato’ Sri Jamaludin Ibrahim,

KUALA LUMPUR, MALAYSIA: Axiata Group Berhad, perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di 9 negara, mengkaji untuk menggabungkan anak usaha yang berada di India dan Bangladesh dengan perusahaan telekomunikasi lokal lainnya.Dato’ Sri Jamaludin Ibrahim, Presiden dan CEO Axiata Group, mengatakan penggabungan (merger) merupakan salah satu pilihan untuk melakukan ekspansi anak usaha di tengah persaingan ketat dengan operator lainnnya.“Saat ini persaingan di India dan Bangladaseh sangat ketat mengingat terlalu banyak perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di sana,” ujarnya tadi malam, Rabu 8 Februari 2012Axiata Group memiliki anak usaha Idea yang beroperasi di India dengan kepemilikan saham 19,1%. Idea memiliki 105,2 juta pelanggan pada akhir 2011 dan pangsa pasar ketiga di negeri Taj Mahal tersebut.Adapun di Bangladesh, Axiata Group memiliki anak usaha Robi dengan kepemilikan saham sebesar 70%. Robi memiliki 22,1 juta pelanggan serta panga pasar ketiga di Bangladesh.Dia mengatakan perusahaan telekomunikasi yang diincar untuk merger mungkin memiliki skala usaha sebesar Idea atau Robi. “Opsi ini akan mungkin akan kami realiasasikan dalam waktu 2 tahun—3 tahun mendatang.”Selain opsi merger  itu, Jamaludin juga mengatakan grup usaha memiliki pilihan untuk melakukan ekspansi usaha ke negara baru. Dia mengaku Axiata telah mengkaji untuk melakukan penetrasi pasar di beberapa negara baru, seperti VietnamMeski demikian, lanjutnya, opsi tersebut belum matang sehingga belum bisa disampaikan negara apa yang menjadi target ekspansi berikutnya.Selain India dan Bangladesh, Axiata Group juga beroperasi di Indonesia melalui XL Axiata, Malaysia melalui Celcom, Kamboja lewat Hello, Sri Langka lewat Dialog dan Singapura lewat MI.Sebanyak 80% pendapatan (revenue) grup usaha merupakan kontribusi XL Axiata dan Celcom. XL Axiata memiliki EBITDA tertinggi dari grup usaha, namun untuk pendapatan Celcom masih unggul meskpun tidak jauh dengan anak usaha di Indonesia.Meski belum bisa mengumumkan pendapatan pada akhir 2011, namun pendapatan Axiata mengalami tren kenaikan sejak 2008. Pada 2008, pendapatan Axiata tercatat US$3,5 juta dan meningkat menjadi US$4,1 juta setahun berikutnya. Adapun pada 2010, pendapatan meningkat hampir 20% menjadi US$4,9 juta.Pada tahun ini, lanjut Jamaludin, perseroan mengalokasi belanja modal sebesar 4 miliar--5 miliar ringgit Malaysia atau sekitar US$1,2--1,5 miliar untuk seluruh grup usaha dengan fokus pengembangan layanan data. Sebanyak US$800 juta —US$900 juta merupakan belanja modal XL Axiata.“Belanja modal seluruh group usaha pada tahun ini sebesar tahun lalu, yakni 4 juta—5 juta ringgit. Sebagian besar dari belanja modal itu akan dipenuhi dari internal kami.”(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper