JAKARTA: Perusahaan petrokimia terintegrasi di bawah kendali Pengusaha Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, mengalokasikan dana belanja modal pada tahun depan sebesar US$90 juta guna penyelesaian pabrik Butadiene dan Butene-1.Corporate Secretary & Investor Relations Director Chandra Asri Suryandi mengungkapkan kebutuhan capital expenditure tersebut akan dibiayai dari pinjaman bank yang telah diperoleh perseroan pada akhir bulan lalu."Pembangunan pabrik Butadiene dan Butene-1 itu bertahap yang mana target selesainya adalah pertengahan 2013," katanya, hari ini.Pada 21 November, perseroan telah mengantongi fasilitas pinjaman sindikasi senilai US$150 juta atau setara RP1,3 triliun (asumsi Rp8.700 per dollar AS) dari lima bank.Kelima bank tersebut adalah DBS Bank Ltd, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, Standard Chartered Bank, dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited.Pembangunan pabrik Butadiene dan Butene-1 yang memiliki kapasitas masing-masing 100.000 ton dan 30.000 ton per tahun itu menelan biaya investasi US$145 juta. "Pembangunannya sendiri baru dimulai Juni dan investasi yang sudah dikeluarkan sekitar US$30 juta," ujarnya.Terkait dengan ekspansi ini, Suryandi menerangkan perseroan akan memanfaatkan fasilitas penundaan pembayaran pajak dalam jangka waktu tertentu (tax holiday). "Kami akan ajukan tax holiday," tambahnya.Lebih lanjut, Suryandi mengungkapkan perseroan juga sedang mengkaji proyek ekspansi naphtha cracker dari kapasitas 600.000 ton per tahun menjadi 1 juta ton per tahun dan ekspansi pabrik polyethylene dari 336.000 ton menjadi 536.000 ton per tahun. "Jumlah investasi kedua proyek tersebut diperkirakan sebesar US$420 juta," jelasnya.Menurutnya, keputusan mengenai dimulainya proyek-proyek ekspansi tersebut termasuk opsi pendanaannya akan ditetapkan pada kuartal kedua tahun depan. "Ini sesuai rencana awal kami, jadi tidak ada penundaan," tegasnya.Suryandi menerangkan opsi pendanaan yang saat ini dikaji perseroan adalah penerbitan umum saham baru (right issues), pinjaman perbankan, dan kas internal. Dari right issues, dana yang bisa diperoleh diperkirakan mencapai US$350 juta sedangkan sisanya akan ditutup dari kas internal dan pinjaman bank. "Sejauh ini kami tidak ada rencana untuk mengajukan pinjaman ke shareholder," ujarnya.Sampai dengan 30 September, laba bersih emiten yang 30% sahamnya dikuasai oleh Siam Cement Group melalui SCG Chemicals Co. Ltd tergerus sebesar 32,34% menjadi US$13,14 juta dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun lalu US$19,42 juta.Penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 32,46% menjadi US$1,65 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$1,25 miliar. Meski perolehan laba bersih turun, pendapatan bersih perseroan dilaporkan naik 31,32% menjadi US$1,75 miliar dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun lalu US$1,33 miliar. (Bsi)
Belanja modal Chandra Asri US$90 juta
JAKARTA: Perusahaan petrokimia terintegrasi di bawah kendali Pengusaha Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, mengalokasikan dana belanja modal pada tahun depan sebesar US$90 juta guna penyelesaian pabrik Butadiene dan Butene-1.Corporate
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Puput Jumantirawan
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Menakar Nasib Pemilik 24,65% Saham Publik Waskita (WSKT)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu
Menakar Nasib Pemilik 24,65% Saham Publik Waskita (WSKT)
1 hari yang lalu
Tugu Insurance Cetak Laba Rp552 Miliar Jelang HUT ke-43
4 jam yang lalu