JAKARTA: PT Alkindo Naratama Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang konversi kertas, berencana mengakuisisi 357 saham PT Swisstex Naratama Indonesia atau 51% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh, senilai Rp3,93 miliar.Pengambilalihan saham tersebut dilakukan atas 175 saham milik Lili Mulyadi Sutanto dan 182 saham milik Herwanto Sutanto. Keduanya merupakan Komisaris Utama dan Direktur Utama baik di Alkindo maupun di SNI.Sebanyak 357 saham yang memiliki nominal Rp10 juta per saham itu akan dieksekusi pada harga Rp11 juta per saham sehingga total dana yang dikeluarkan untuk transaksi tersebut mencapai Rp3,93 miliar.Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan, Rabu 7 Desember, manajemen perseroan mengungkapkan transaksi tersebut dilakukan dalam rangka mengembangkan usaha perseroan.SNI merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan bahan kimia untuk benang dan tekstil. Saat ini, SNI memasarkan bahan kimia untuk tekstil berjenis novacron, terasil, novasol, iyoprint, albatex, eriopon, dan uvitex."SNI memiliki basis pelanggan yang sama dengan basis pelanggan perseroan," tulis menagemen perseroan.Aksi korporasi tersebut diyakini dapat meningkatkan pendapatan dan laba bersih perseroan secara konsolidasi. Selain itu perseroan juga dapat melakukan diversifikasi usaha."SNI memiliki prospek yang sangat baik terutama dalam meningkatkan pendapatan dan laba bersih perseroan karena SNI telah memiliki basis pelanggan yang besar yang meliputi hampir seluruh pabrik tekstil dan benang di Indonesia."Sampai dengan 30 September 2011, Alkindo membukukan laba bersih Rp5,08 miliar, melonjak 178,82% dibandingkan dengan Rp1,82 miliar pada periode yang sama tahun lalu.Lonjakan laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan bersih sebesar 11,24% menjadi Rp137,45 miliar dari Rp123,56 miliar pada periode yang sama tahun lalu.Penjualan dalam negeri tercatat menjadi kontributor terbesar dengan menyumbang sebanyak 82,14% dari total penjualan atau Rp112,89 miliar dan sisanya 17,86% atau Rp24,56 miliar berasal dari penjualan luar negeri.Hingga akhir tahun ini, perseroan yang berbasis di Bandung Jawa Barat itu optimistis dapat mencapai target penjualan Rp200 miliar, naik 18,3% dari Rp169 miliar pada tahun lalu.Manajer PT Alkindo Firman Hidayat sebelumnya mengatakan saat ini produk andalan perseroan yang sekaligus menjadi pionir di Indonesia yaitu honey comb (kertas berstruktur sarang lebah) cukup diminati beberapa industri a.l tekstil dan otomotif dalam negeri.Salah satu konsumen terbesar Alkindo adalah PT Indorama, PT Polychem, dan PT Indo Kordsa. Menurutnya, saat ini Alkindo dapat memproduksi sekitar 300-356 ton honey comb per bulan. Dari produksi tersebut, sekitar 20% terserap untuk pasar ekspor yang tersebar di beberapa negara di kawasan Asia Pasifik.Selain membuat honey comb, Firman menambahkan Alkindo juga memproduksi a.l paper tube (pembuat gulungan benang dan kain), paper core (kertas pembungkus dari logam), dan edge protector (kertas kemasan).Dalam rangka mengembangkan sayap bisnisnya, perseroan yang baru 4 bulan listing di Bursa Efek Indonesia itu berencana membuka pabrik baru di Thailand dengan kebutuhan investasi US$2 juta.Menurut Direktur Utama Alkindo Herwanto Sutanto, rencana pembukaan pabrik baru di Negeri Gajah Putih tersebut untuk menghemat biaya transportasi ekspor yang saat ini menghabiskan 12% dari total biaya operasional perseroan. "Biar cepat, kami prioritaskan skema akuisisi dengan menggandeng pemain lokal," ujarnya.(ea)
Alkindo akuisisi saham Swisstex Naratama
JAKARTA: PT Alkindo Naratama Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang konversi kertas, berencana mengakuisisi 357 saham PT Swisstex Naratama Indonesia atau 51% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh, senilai Rp3,93 miliar.Pengambilalihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Marissa Saraswati
Topik
Konten Premium